Lihat ke Halaman Asli

Fitri Dita Amelia

silent is gold

Usaha Tidak Akan Mengkhianati Hasil

Diperbarui: 24 Februari 2021   08:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Perkenalkan nama aku naura nur delisha aku biasa di panggil ula aku adalah anak bungsu dari 2 bersaudara kakakku seorang laki laki dan aku anak perempuan satu satunya di keluarga ini aku tinggal di lampung bersama keluargaku. Aku di lahirkan dari seorang ibu yang sangat hebat dan tangguh.


Ayahku seorang bos pebisnis singkong dan kopi di daerah rumahku dia adalah pekerja keras dan selalu berusaha dalam hal kerjaan ayahku akan selalu melakukan yang terbaik untuk keluarganya, Aku dibesarkan oleh orang-orang hebat seperti mereka. Kakakku sudah bekerja disuatu perusahaan pertanian dia sudah mempunyai pekerjaan tetap. Kini tinggal aku anak satu-satunya yang masih sekolah, aku ingin sekali membanggakan orang tuaku kelak nanti seperti kakakku yang telah sukses terlebih dahulu.


 Aku mempunyai bakat dalam bidang musik semua musik sedang aku usahakan bisa hanya saja tidak terlalu mahir. Ayahku melihat aku mempunyai potensi dalam dunia musik dia berniat memasukkan ku ke dalam sekolah musik. Aku senang-senang saja karena aku sedikit mengerti tentang musik dan bisa bermain alat musik apalagi gitar aku sangat mahir. Aku melihat banyak artis atau selebgram yang mahir dalam bermain gitar apalagi artis favoritku Raisa Andriana penyanyi cantik bertalenta dan suaranya yang sangat bagus, Aku pun dimasukkan ke dalam sekolah musik ketika usiaku 8 tahun.

Sebulan menjalani latihan, aku mendapatkan banyak teman baru, kita bisa saling bantu satu sama lain agar semakin berkembang permainan musiknya. Aku merasa sangat bahagia dan nyaman berada di tempat aku berlatih musik karena orang-orang disekitarku sangat baik, saling support dan tak memandang kelemahan satu sama lain. Aku bercerita kepada ayah dan ibuku.

"Yah bu aku senang sekali bisa gabung ditempat latihan ini, aku sangat serius menjalaninya agar kelak nanti bisa menjadi pemain sukses dan membanggakan ayah dan ibu." Ucapku kepada ayah dan ibu dengan nada gembira dan senang.

"Iya nak, ayah dan ibu sangat senang melihatnya jika kamu seantusias ini, tetapi kamu jangan sampai melupakan tugasmu di sekolah, itu juga penting untuk masa depanmu." Pesan ayah dan ibu kepadaku.

Hari demi hari aku lalui dengan berlatih dan berlatih, sampai aku sempat jatuh sakit karena terlalu cape melalukan aktifitas seharian dengan sangat berat. Hal itu membuat ibuku khawatir akan kesehatan aku, ibu menyuruhku untuk beristirahat sampai aku pulih kembali seperti biasanya. Ayah yang mengetahui aku jatuh sakit hanya diam saja, karena dia tahu bahwa anaknya merupakan anak yang kuat dan tangguh.

"Nak, ibu tau kamu anak yang kuat, tetapi bukan berarti kamu bisa terus berlatih tanpa istirahat, pikirkanlah kesehatanmu dan kekhawatiran ayah dan ibu." Ucap ibu kepadaku.

"Baik bu, aku minta maaf, aku berjanji tidak akan mengulanginya lagi dan membuat ayah dan ibu khawatir." Ucapku dengan rasa sangat bersalah.

Hari dimana aku sakit telah kulalui, kini aku merasa badanku sehat kembali seperti sebelumnya, aku sangat bersemangat untuk berlatih lagi bersama teman-temanku. Aku kembali berlatih dengan wajah yang berseri-seri karena semangat ditubuhku semakin membara ketika melihat bola. Aku pun disambut oleh teman-temanku karena sudah lama tak berjumpa.

."Selamat berlatih kembali ula." Ucap teman-temanku dengan gembira.
"Terima kasih teman-teman." Ucap terimakasihku kepada mereka.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline