Lihat ke Halaman Asli

Peyorasi Istilah Independent Woman

Diperbarui: 24 September 2023   19:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://clareflynn.co.uk/blog/an-independent-woman-and-a-forced-marriage

Jujur sebelumnya alasan membuat opini ini didasarkan pada pergerakan sosial media dalam membentuk istilah fenomena sosial yang ada di masyarakat. Itu membuat keresahan saya dalam menilai suatu fenomena menjadi sebuah anomali. Saya telah belajar tentang studi gender dan fenomena sosial akibat gender dan perempuan selama beberapa tahun melalui buku dan media yang ada. Namun pada akhirnya saya mengalami masalah bahwa dalam memahami gender dan perempuan dibutuhkan perbandingan yang holistik dengan pertimbangan moral. Sangat sulit untuk memahami itu sampai saya banting stir untuk mempelajari sustainability dan environmental. 

Keresahan ini bermula adanya video/tiktok orang orang di sekitar saya yang menghubungkan istilah " Independent Woman" dengan kehidupan pribadi dalam menjalin hubungan. Campagne dengan hastag/ Komen " I don't need man cause I can do everything", " My Value is not for poor guy" yang ditujukan untuk mengartikan bahwa "Independent Woman" adalah suatu kasta yang tinggi/komunitas yang tinggi yang tidak sebanding dengan perilaku gender lain. Dan itu menurut saya adalah sebuah Peyorasi 

Pendefinisian dari "Independent Woman" menurut ahli bisa bervariasi tergantung pada konteks dan sudut pandang individu atau pakar tertentu. Namun, secara umum, "Independent Woman" mengacu pada seorang perempuan yang memiliki tingkat kemandirian yang tinggi dalam berbagai aspek kehidupannya, termasuk secara finansial, emosional, sosial, dan pribadi. Berikut adalah beberapa definisi yang mungkin dapat mencakup karakteristik seorang "Independent Woman" menurut ahli:

Dr. Susan Walsh: Menurut Dr. Susan Walsh, seorang penulis dan pakar dalam bidang hubungan dan gender, "Independent Woman" adalah perempuan yang memiliki kemampuan untuk merencanakan, mengatur, dan mengambil tanggung jawab atas kehidupannya sendiri. Ini mencakup memiliki kebebasan finansial, kemampuan untuk mengambil keputusan sendiri dalam karir dan hubungan, serta memiliki rasa mandiri dan kepercayaan diri yang kuat.

Demikian pula, menurut Tina Portis "Independent Woman" adalah wanita yang memiliki kepercayaan diri yang kuat dan bertanggung jawab atas finansial dan stabilitasnya, lebih lanjut tina menyebutkan sebagian besar perempuan sudah baik-baik saja dan tidak memerlukan jaminan atau pengakuan. Namun Tina juga membantah pernyataannya dengan menyatakan bahwa kemandirian dapat melemahkan hubungan antar manusia karena mereka menjadi lebih kompetitif dan dapat melakukan segala sesuatunya sendiri tanpa bantuan orang lain (Moody, 2011).

Berbicara tentang kemandirian, saya menyadari bahwa sebagian perempuan masih menghadapi diskriminasi dan kesenjangan gender yang menghalangi mereka untuk mandiri. Selain itu, tingkat diskriminasi dan kesenjangan antara perempuan satu dengan perempuan lainnya berbeda-beda. Bagaimanapun, kemandirian adalah topik yang rumit, karena tidak semua perempuan mempunyai harapan yang sama. Saya selalu menghormati semua perempuan yang memperjuangkan hak-hak mereka dan berterima kasih kepada banyak perintis yang telah berbuat banyak untuk memberdayakan perempuan

Ketidaksetaraan gender seringkali sulit diidentifikasi. Ini bukan isu hitam dan putih, seperti kebanyakan isu sosial, kita beroperasi dalam spektrum abu-abu. Tubuh perempuan sering kali di objektifikasi dan diperlakukan sebagai objek yang harus dicermati, sedangkan laki-laki tidak banyak dikritik karena penampilannya, melainkan karena pemikiran dan tindakannya. Mengapa kita merasa tidak apa-apa mengomentari penampilan seorang wanita dibandingkan berfokus pada pencapaiannya? Sebagai creator media sosial, saya terbiasa dengan tanggapan positif dan negatif. Sungguh menakjubkan betapa seringnya orang mengomentari penampilan saya dengan mengabaikan pesan di balik postingan tersebut. Saya memahami sepenuhnya bahwa kita tidak akan selalu menerima pujian, namun jika laki-laki hanya mengomentari penampilan perempuan, bukankah ada ketidakseimbangan kekuasaan? ataupun sebaliknya. 

Dalam konteks kesetaraan gender, istilah "Independent Woman" menggambarkan perempuan yang memiliki kemandirian dalam berbagai aspek kehidupannya, termasuk finansial, karir, emosional, dan pribadi. Kemandirian ini adalah bagian penting dari perjuangan untuk mencapai kesetaraan gender karena memungkinkan perempuan untuk memiliki kendali atas kehidupan mereka sendiri dan mengurangi ketergantungan pada pria atau struktur sosial yang membatasi kebebasan mereka.Kemandirian gender ini adalah salah satu aspek penting dari perjuangan untuk mencapai kesetaraan gender, karena memberdayakan perempuan untuk hidup sesuai dengan potensi mereka dan mendukung peran mereka dalam masyarakat. 

Perlu ditekankan bahwa kemandirian dalam konteks "Independent Woman" tidak selalu atau secara otomatis merujuk pada perilaku alpha female. Keduanya adalah konsep yang berbeda dan masing-masing memiliki makna yang unik. Ini penting untuk dipahami agar tidak membuat generalisasi atau asumsi yang tidak akurat tentang perempuan yang mandiri. Kedua istilah ini tidak selalu harus berhubungan satu sama lain. Seorang "Independent Woman" dapat memiliki sifat-sifat yang membuatnya merasa percaya diri dan mandiri dalam kehidupannya, tetapi tidak selalu menjadi "Alpha Female" dalam semua situasi sosial atau kelompok. "Alpha Female" lebih menekankan pada sifat-sifat kepemimpinan dan dominasi dalam hubungan sosial, sementara "Independent Woman" lebih fokus pada kemandirian dan kemampuan untuk mengelola kehidupan pribadi. Penting untuk tidak menggeneralisasi atau menyederhanakan perempuan menjadi satu jenis atau yang lain. Setiap individu unik, dan karakteristik kepribadian tidak selalu harus mencerminkan konsep-konsep seperti alpha female. Oleh karena itu, penting untuk memahami perempuan sebagai individu dengan keunikannya masing-masing dan tidak membuat asumsi tentang mereka berdasarkan label atau stereotip tertentu.

Independent women dan alpha females mungkin menghadapi tantangan dalam mencari pasangan karena karakteristik yang mereka miliki seringkali berbeda dari ekspektasi sosial tradisional atau karena adanya perbedaan dalam nilai-nilai dan prioritas dalam hubungan. Berikut adalah beberapa alasan mengapa independent women dan alpha females mungkin menghadapi kesulitan dalam mencari pasangan:

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline