Lihat ke Halaman Asli

Biar Golput, tapi Presiden Tetap Terpilih Kan?

Diperbarui: 24 Juni 2015   03:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

“Siapa saja yang menjadi presiden tidak berpengaruh buat saya” pernahkah anda mendengar kalimat seperti itu diucapkan oleh orang di sekitar kita, baik teman kerabat atau sohib kita. Saya sering mendengar kalimat tersebut di ucapkan ketika perbincangan sudah menyangkut tentang siapa yang layak memimpin negeri ini.

Padahal setahu saya kehidupan kita mau tidak mau akan terpengaruh pada siapa yang akan menjadi presiden, misal saja presiden yang terpilih adalah presiden suka perang. Maka secara ekonomi, Indonesia akan merasakan keterprukan. Semua bahan makanan akan langka, Listrik akan mati senin kamis. Nah bukankah itu akan sangat berpengaruh pada kehidupan kita?

Contoh nyata adalah presiden yang sudah pengeluarkan aturan tentang pengangkatan Honor menjadi PNS, beribu-ribu honorer bersuka cita. Satu orang honorer yang diangkat menjadi PNS akan menghidupkan 1 -2 dua orang keluarganya. Nah, bukankah itu sangat dirasakan oleh mereka yang di angkat? Bagi kita, apabila kita dapat memilih presiden yang tepat. Dan Presiden yang mendapat amanah adalah orang yang sangat memikirkan masyarakat, andaikan di gratiskannya biaya kesehatan saja, maka akan sangat dirasakan oleh kita kan? Jadi kalau ada yang mengatakan siapapun yang akan jadi presiden tidak akan berpengaruh buat dia maka sudah selayaknyalah kita beri mereka pemahaman tentang itu.

Jangan ada lagi yang memilih berdasarkan nilai rupiah (ambil uangnya jangan pilih presidennya) apalagi Golput (tidak memilih) itu bagi saya tambah salah. Saya pernah membaca uraian tentan sebuah Hadist ; Jika ada tiga orang bepergian, hendaknya mereka mengangkat salah seorang di antara mereka menjadi pemimpinnya (HR Abu Dawud dari Abu Hurairah). Hadist tersebut dapat di artikan adalah kewajiban kita untuk memilih salah satu dari kita untuk menjadi pemimpin. Jadi… Ah terserah anda saja.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline