Oratorio "Messiah" adalah salah satu karya musik klasik berbentuk oratorio yang paling terkenal di sepanjang sejarah musik.
Karya yang diciptakan oleh George Frideric Handel ini setiap tahun pasti dipentaskan di dalam event Paskah, Natal, ataupun acara lainnya, walaupun "Messiah" awalnya tidak dimaksudkan untuk Natal.
Di dalam gerakan Reformasi Injil sendiri sudah berkali-kali menampilkan karya ini baik secara lengkap maupun parsial, mengingat lagu ini berdurasi sepanjang 2,5 hingga 3 jam.
Handel menggunakan instrumen orkestral seperti biola, cello, kontrabass, oboe, fagot, seruling, trompet, trombon, timpani, dan continuo agar menciptakan dinamika yang beragam, mulai dari momen-momen yang megah hingga yang intim dan mengkombinasi antara vokal dan orkestra yang menciptakan kaya variasi warna dan emosi dalam "Messiah".
Meski sudah sering didengar, namun, seberapa jauh kita mengetahui dan memahami lagu ini baik dari segi musikalitas maupun pesan serta makna alkitabiah yang ada di baliknya.
Oratorio "Messiah" ini adalah salah satu warisan berharga musik Kristen yang seharusnya diapresiasi oleh orang-orang Kristen pada setiap zaman.
Sebelum lebih lanjut oratorio itu apa sih?
Secara genre di dalam musik klasik, "Messiah" ini termasuk dalam kategori oratorio.
Oratorio adalah sebuah karya musik untuk orkestra, paduan suara, dan solois, yang pada umumnya mengambil tema dari Alkitab.
Orotario diambil dari bahasa Latin "Orare" yang berarti "to pray". Istilah ini digunakan sebagai tempat untuk mengadakan sebuah persembahan musik atau pujian di gereja.Tradisi ini berkembang dari sebuah gerakan religius gereja Katolik, pada zaman Counter-Reformation, dipimpin seorang bernama Philip Neri (1515-1595).