Lihat ke Halaman Asli

Fitrah Falaq

About Me

Edukasi Wisata Melelalui Monopoli Anak Usia Dini

Diperbarui: 4 Juli 2019   11:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

(11/07/2019), Mahasiswa Universitas Negeri Malang melaksanakan pengabdian terhadap masyarakat di Desa Ngabab, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang. Desa Ngabab, Kecamatan Pujon yang memiliki banyak tempat wisata yang sering kali dikunjungi oleh touris maupun oleh penduduk lokal. Salah satunya adalah tempat perah susu sapi, yoghurt, petik jambu, petik stroberi, sayur-sayuran dan lain-lain.

Menurut penuturan salah satu mahasiswa sebut saja Galih, menurutnya "Desa Ngabab bisa dikembangkan lagi menjadi desa yang lebih maju lagi bukan hanya di bidang tempat hiburan, tetapi juga bisa dijadikan sebagai tempat edukasi atau pembelajaran."  

Dapat dilihat secara langsung dalam proses perah susu sapi ataupun tempat pembuatan yoghurt. Melalui pengabdian terhadap masyarakat, mahasiswa dari Universitas Negeri Malang memilih anak SD sebagai sasaran utamanya. Mereka menganggap bahwa anak-anak  merupakan penerus yang akan mengembangkan  potensi di Desa Ngabab. 

Dalam mengembangkan potensi di Desa Ngabab melalui anak-anak, mahasiswa memilih media permainan  monopoli. Permainan yang disukai oleh semua kalangan, terlebih lagi bagi anak-anak. Melalui media tersebut, diharapkan semua tujuan dari sosialisasi  media wisata edukasi diminati oleh anak-anak.

Dokpri

Media permainan  monopoli merupakan sebuah permainan yang di setiap petaknya tertulis potensi-potensi desa serta dilengkapi dengan kartu pertanyaan, kartu jawaban, kartu kesempatan dan stik es krim sebagai poin. 

Cara dan aturan bermain sama dengan bermain permainan  monopoli  pada umumnya. Cuma di sini mereka mengubah setiap kotak dalam monopoli berisikan wisata-wisata yang terdapat di Desa Ngabab.

Pada hari Kamis-Sabtu (13-15/06/2019) mahasiswa Universitas Negeri Malang mulai melakukan pembuatan monopoli. Setiap kelompok terdiri dari 5 mahasiswa yaitu : Galih Miftahul Sari, Ike Mayang Sari, Nur Anisyah Fitriya, Vinda Heda, dan Wahyu  Finta, mereka membagi tugas dalam mengerjakan monopoli tersebut. 

Mulai dari pembuatan konsep, perancangan, pembuatan, hingga tahap terakhir yaitu finishning. Tak sedikit banyak hambatan-hambatan yang mereka lalui, tetapi tak menyurutkan merekan untuk segera menyelesaikannya.Hambatan-hambatan tersebut mereka pecahkan secara bersama.

Dokpri

Tepat tanggal 16 Juni 2019 media monopoli telah selesai mereka buat. Pada tanggal 2 Juli 2019 lalu, bertempat pukul 10.00 mereka mengumpulkan anak-anak SD di Posko KKN Desa Ngabab, Kecamatan Pujon untuk mensosialisasikan tempat wisata edukasi melalui media monopoli. Ternyata, anak-anak  sangat antusias dalam mencoba permainan monopoli tersebut. Banyak dari mereka yang bertanya mengenai wisata edukasi di Desa Ngabab, Kecaatan Pujon. 

Contohnya saja, dalam wisata edukasi petik strawberry, mereka diajak menjawab pertanyaan seputar petik strawberry. Mulai dari pembenihan hingga cara memanen strawberry yang benar. Ada juga yang bisa menjawab dengan  jawaban hampir mendekati benar. Semua bermainan dengan riang gembira. Hingga tak terasa senja mulai menampakkan diri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline