Lihat ke Halaman Asli

Puisi Fitrah (Mencari Aku)

Diperbarui: 26 Juni 2015   00:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Mencari Aku

Aku mencari sukmaku ke sudut-sudut kamar

Merangkaki lantai mengintip di balik pintu, di balik lemari, di balik selimut, di balik jendela

Tak kutemukan,

Dimanakah ia?

Mungkinkah kutemukan di atas atap, atau di bawah lantai?

Oh, mungkin ku harus mencari ia di dalam jamban dan bak mandi

Pasti kutemukan ia walau hanya setengah saja,

Jika perlu, ku salami selokan untuk ku rengkuh ia

Atau aku harus berpatroli ke setiap sudut kota,

Mencari ia di beranda-beranda rumah, di emperan-emperan took, di lorong-lorong gelap, di tepi-tepi jalan, di gang-gang sempit, atau di dalam mangkuk pengamen traffic lights?

Atau mungkinkah kutemukan di plaza, mall, restoran, hotel, sekolah, kantor pos, polisi, DPR, atau…

Kantor pengadilan?

Ah..

Haruskah aku hijrah dari bumi Tuhanku?

Tolong, kawan

Aku mencari aku

Terus mencari ia di sepanjang bibir bumi, merayap dinding, mengintip di balik jendela

Oh, kutemukan ia, aku

Sukmaku, hahahaha..

Dimana?

Kau tahu, kawan,

Jawab: cermin.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline