Lihat ke Halaman Asli

Fitra Frantama

Mahasiswa UIN Salatiga

Menggelar Cinta Tuhan Dalam Kebersamaan

Diperbarui: 29 Mei 2024   16:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Input sumber gambar

Kita adalah manusia, dan setiap dari manusia tidak akan terlepas dalam kehidupan bersama-sama. Sebagai manusia yang merupakan makhluk sosial semestinya selalu menjadikan dirinya yang terbaik untuk orang lain, karena hal tersebut akan menjadi penunjang siapa sebenarnya dirinya. Ya, perjalan sangatlah panjang, tiada kata henti kecuali tuhan telah menghendaki. Salah satu yang dapat menjadikan siapa manusia yang sebenar nya itu akan bisa tergapai dalam kebersamaan, mengapa?. Kebersamaan akan banyak memberi sesuatu yang tidak di ketahui, dengan kebersamaan kamu dan dia (kita) bisa saling melengkapi. Sebagaimana sebuah gambaran yang masyhur kita dengar. "Kita dan saudara-saudara kita (manusia) ibaratkan tangan dan mata. Jika mata menangis, maka tanganlah yang menghapus kesedihan, kehancuran, kehampaan itu. Jika tangan terluka, maka mata juga akan mengeluarkan air matanya, itu menunjukkan bahwa ia juga merasakan sakit yang di rasakan oleh tangan".
...
Kebersamaan terlalu banyak mengajarkan apa arti dari sebuah kehidupan menjadi sesuatu yang berarti. Banyak orang mengira ketika kita hidup sendirian itu akan lebih damai dan tenang. Tapi, pada kenyataannya ia akan menjadi penyakit bagi diri sendiri. Terlalu banyak menyimpan memory yang tidak tersampaikan. Seperti rasa sedih, galau, banyak pikiran dll. semua di simpan dan di tanggung oleh dirinya sendiri, ini yang akan menjadi akar penyakit di kemudian hari, apakah nanti itu penyakit jasmani ataupun rohani, salah satunya akan di rasakan. Coba kita lebih terbuka di khalayak ramai, nanti pasti akan menemukan salah satu diantara mereka yang tepat untuk kita meluapkan segalanya. Tanpa kita sadari, kita itu akan merasa lebih fresh di bandingkan sebelumnya.
...
Ada satu dawuh yang selalu di sampaikan oleh Nyai H.Zainiyah As'ad (salah seorang putri dari tokoh pahlawan nasional Indonesia yaitu K.H.R.As'ad Syamsul Arifin) kepada keluarganya, yaitu " " -Kebersamaan itu adalah rahmat-. Beliau mengeluarkan dawuh (pesan) ini ketika salah satu putra beliau menanyakan. "Ummi, kenapa ummi tidak makan terlebih dahulu?). "Bagaimana ummi ingin makan terlebih dahulu, sedangkan semua keluarga kita (yang ada dirumah) belum berkumpul semuanya", Sambut beliau. Ternyata dari percakapan singkat ini ada pesan yang dapat kita petik, bahwa dalam suatu kebersamaan itu dapat menurunkan rahmat Allah swt. Dan dalam kebersamaan itu ada bahagia yang tidak dapat di rupiahkan. Salah satu teman saya bernama Ripki, ketika lagi muncak bersama, dia berkata "Apalah arti dari sebuah puncak, jika kita tidak bersama-sama (meninggalkan teman).
...
Sungguh tidak terkira berapa banyak hikmah yang dapat kita petik dari kebersamaan. Terlalu banyak sehingga tidak terhingga, Sebab wasilah (perantara) nya kita bisa saling menyempurnakan satu sama lain, bukan saling menyalahkan atau menjatuhkan.
...
Seperti halnya dalam sholat berjamaah. Coba perhatikan, semua orang di perlakukan dengan sama di hadapan Allah swt. entah itu dari bacaan maupun gerakan. Lalu, ketika kita melakukan sholat berjamaah, tentu ketika imam takbir kita juga takbir, ketika imam rukuk kita juga ikut rukuk, begitupun ketika imam sujud maka kita juga ikut sujud. Mengapa itu bisa terjadi?. Ternyata saat kita melakukan gerakan maupun bacaan yang sama dengan imam, disitu terdapat makna saling menyempurnakan. Jika ada yang tidak khusu' atau fasih bacaannya, maka imam, atau jamaah yang khusu' dan fasih lah yang akan menutupi dari kekurangan tersebut. Sungguh indah kan yang namanya kebersamaan?.
...
Ya, dengan kebersamaan kita bisa saling mengenal satu sama lain, kita bisa bertukar pikiran dan pengalaman bersama orang lain, agar kita bisa memetik pelajaran dari mereka dan tidak salah langakah kedepannya. Dengan kebersamaan ternyata kita sedang menggelar cinta kepada tuhan melalui wasilah kebersamaan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline