Lihat ke Halaman Asli

Fitka Sari

Perangkai Kata

Menikah dan Kesepian

Diperbarui: 28 April 2023   07:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Menikah akan menghindarkanmu dari kesepian. Jadi menikahlah."

Aku tak bisa berkata-kata. bukan berarti hatiku setuju. Jika bukan orang tuaku yang mengatakannya, sudah kupastikan, perdebatan sudah pecah.

Aku selalu mencari cara bagaimana mengakhiri kalimat yang selalu berulang ini. Kalimat yang akan menjadi nightmare jelang lebaran, atau disela-sela gelak tawa saat nongkrong di kafe. Aku benar-benar muak. 

Namun akhirnya, malam itu, setwlah puas jalan-jalan di Pasar Klangenan Gabusan, setelah puas mencicipi aneka jajanan di sana, aku bertekat akan jujur. dengan hati-hati, kuutarakan juga keinginanku.

"Mom and dad, maafkan aku. Tapi aku telah memilih melajang selamanya. Dunia pernikahan terlalu kejam untuk orang yang selalu gagal dalam percintaannya."

Aku tak berani menatap mata mereka.  jemariku serasa membeku.

"Kamu ndak takut kesepian?"

"Kamu ndak takut dicemooh orang?"

Dan dalam kepalaku berjejer kisah-kisah perselingkuhan di drama korea. Mereka menikah tetapi mereka tetap kesepian.

 Kepalaku tiba2 pening.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline