Lihat ke Halaman Asli

Fitin Agustin

Freelancer

Beauty Shaming Gak Kalah Bikin Geram Dibanding Body Shaming

Diperbarui: 22 Agustus 2020   22:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Perempuan Cantik

Kamu pasti sering denger "yaiyalah dia mah cantik!" atau mungkin bentuk-bentuk sindiran lainnnya hanya karena seseorang itu memiliki rupa yang cantik dan lebih glowing. 

Istilah Beauty Shaming baru dikenal setelah penyanyi Maudy Ayunda ngobrol soal perempuan. Dimana dia merasa beberapa kali diejek atau diintimidasi yang mengarah tentang kecantikan dirinya. Hal yang dirasain sama Maudy juga dirasain sama banyak perempuan diluar sana. Kalau Body Shaming yang dikomentarin itu bentuk tubuhnya, justru malah hal-hal baik seperti wajah cantik, berprestasi, kemampuannya yang akan menjadi bahan shaming.

Saya punya temen kulit putih (memang keturunan). Apapun permasalahan disekitarnya, selalu dikaitkan dengan "yaiyalah, lu mah putih.. pasti enak". Statement itu membuatnya merasa terganggu, bukan karena dia gak suka warna kulitnya. Namun, komentar yang justru berbeda dengan persoalan yang harusnya dibahas.

Gak cuma soal kulit, perempuan cantik sering kali digenapkan dengan sentimen buruk. Istilah-istilah seperti kembang desa, janda muda, ayam kampus hingga mamah muda. Istilah tersebut hanya sebagian dari streotip di masyarakat. Kalau cantik, pasti jadi idaman, kalau sudah jadi idaman banyak lelaki, nanti berduit dan kaya. 

Ironisnya Beauty Shaming justru sering lahir dari obrolan sesama perempuan. Iya, capek dengan rutinitas justru melampiaskan dengan obrolan soal "make up mahal punya mbak X" atau perhiasan baru.

Kayaknya kita harus mencoba keluar dari kebiasaan kita berkomentar tentang apa yang tampak dan justru melupakan kontekstualnya. Sesama perempuan ketika melihat perempuan yang cantik justru mendukung dengan sharing tips atau dengan memuji.

Yuk ingat ingat lagi kutipan dari Mbak Najwa Shihab dalam salah satu dialognya bersama perempuan-perempuan.

"Terkadang tanpa sadar atau bahkan secara sadar dilakukan justru malah perempuan lebih sering menjatuhkan sesama perempuan lain" Najwa Shihab

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline