Lihat ke Halaman Asli

Fitin Agustin

Freelancer

Gaya Belanja Mudah, Menghilangkan Keahlian Menawar

Diperbarui: 15 Januari 2020   12:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Transaksi jual beli di Pasar Tradisional | maxmanroe.com

Kebiasaan menawar harga sering kali kita temui di Pasar Tradisional. Mulai dari sayuran hingga pakaian tak luput dari sistem tawar menawar harga. Teknik menawar yang sering kali dilakukan seperti menawar setengah harga kerap kali digunakan ibu rumah tangga. 

Kebiasaan menawar ini juga sudah terjadi sejak jaman dahulu yang biasa dikenal dengan sebutan barter. Barang dengan harga yang terlalu mahal ditawar lebih murah dari harga asli untuk mencapai harga tengah dari pembeli maupun penjual.

Masuk ke Era Digital, belanja online kini menjadi gaya hidup yang tidak dapat dilepaskan. Imbasnya banyak sekali pelanggan pasar tradisional kini beralih ke belanja secara digital. 

Selain faktor jenis barang yang beraneka pilihan, start up belanja online juga menawarkan flash sale dengan harga yang sangat murah. Harga yang jelas tertera pada layar ponsel menyebabkan pembeli lebih memilih untuk beralih ke toko yang lebih murah ketimbang harus membayar harga yang sedikit mahal.

Kehilangan kebiasaan "menawar" inilah yang menyebabkan pelanggan cenderung "malas". Maklum saja, di era yang ingin semua serba cepat sangat menghilangkan kebiasaaan menawar yang cenderung membutuhkan waktu lama.

Jika kita telisik kembali, orangtua kita yang terbiasa berbelanja dengan teknik menawar harga. Proses menawar ini melatih diri untuk memperkirakan harga, teknik lobbying, hingga memahami karakter penjual dalam melayani pelanggannya. Teknik lobbying yang dilakukan dengan dialog antara penjual dan pembeli didapatkan dari proses komunikasi.

Komunikasi "pasar" inilah yang hilang dari gaya berbelanja online sehingga dikit demi sedikit melunturkan karakter masyarakat. Masyarakat cenderung instan dan sulit berdialog soal tawar menawar.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline