Lihat ke Halaman Asli

Ibuku Hypertensi, apa yang telah aku lakukan?

Diperbarui: 24 Juni 2015   12:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1371003881387527065

This is for my sista : Ayu Rezky Pratiwi yang sedang menjaga ayahnya dirumahsakit karena penyakit hypertensi dan untuk sharing pengalaman buat para pembaca lainnya. Catatan ini adalah bagian dari usaha saya yang pastinya harus dibarengi dengan doa kepada Sang Khalik, Tuhan yang menciptakan kita semua, yang mempunyai Kuasa dan Kehendak kepada takdir hamba-Nya terkhusus pada kesembuhan kita atau orang yang kita kasihi terhadap suatu penyakit.. FYI,Teman-teman saya membuat postingan ini dikarenakan saya pernah berada dikondisi seperti yang kalian rasakan, kedua orang tua saya mempunyai masalah yang sama dengan tekanan darah, Ibu saya Hypertensi (Tekanan darah tinggi), Ayah saya Hypotensi (Tekanan darah rendah), Keduanya pada dasarnya mempunyai resiko yang sama besarnya, karena jika tidak ditangani dengan baik maka dampaknya akan sama fatalnya. akan tetapi saya cenderung membahas penanganan penderita Hypertensi pada catatan saya kali ini dikarenakan setahun lalu ibu saya mengalami Hypertensi yang amat beresiko tinggi beberapa bulan setelah nenek saya berpulang ke Rahmatullah. Mungkin hypertensi yang dialami ibu saya pada waktu itu dipengaruhi oleh pikiran, karena ibu saya kebiasaannya menemani Alm.Nenek bercenda gurau di ruang tamu rumah kami setiap harinya, dan untuk membiasakan suatu kondisi yang tidak biasa pada orang tua kita pastinya bukanlah hal yang mudah apalagi ketika kami (anak-anak) pergi bersekolah pasti pikiran dan rasa kesepian hinggap dipribadi orang tua kami. jadi pada situasi ini menurut saya *peran seorang anak sangat dibutuhkan untuk membuat orang tua kita merasa nyaman dan terhibur. ok anyway.. saya sempat mengukur tekanan darah Ibu saya dengan pengukur digital punya pribadi dan punya tetangga sebelum ibu dibawa ke rumah sakit. Dan yang mengejutkan saya adalah tekanan darahnya mencapai 240.. (maaf per-nya saya lupa) karena hasil tekanan darah ibu sangat tinggi dan kondisi ibu yang sudah mulai melemah, saya ingat sekali apa yang saya lakukan pada saat itu..**saya membuat jus mentimun buat ibu saya, disinilah keahlian seorang wanita cepat tanggap didapur dibutuhkan, setelah saya rebahkan tubuh ibu saya dikasur dengan posisi yang nyaman, ***kalau saya tidak salah saya menidurkan ibu saya dulu itu dalam posisi bantal(di bagian kepala) sedikit tinggi dari badan, karena saya hanya mengerjakan apa yang diberitahu ibu saya dulu, mungkin dikarenakan supaya darah tidak lancar naik ke kepala (tapi mungkin secara medis bisa diterangkan oleh dokter yang ahli dalam hal ini) setelah itu, saya lgsg bergegas mengupas mentimun, membuang biji kemudian menjusnya, guys alternatif lain kalau anda tidak mempunyai juicer anda bisa belender ketimunnya dengan cara memotong-motong ketimunnya dan mencampurkannya sedikit air supaya belender tidak bekerja keras. Anda bisa mencampurkannya dengan sedikit gula agar minumannya bisa nikmat dikonsumsi tapi kalau orang tua anda cenderung penyakit gula saya sarankan tidak mencampurkannya dengan gula adalah tindakan yang benar. setelah meminum jus mentimun, perasaan ibu sudah mulai sedikit membaik tetapi kepala ibu masih saja sakit jadi pada waktu itu saya bergegas dengan bapak mengambil keputusan membawa Ibu ke Rumah sakit. ****saya harus hati-hati dalam membopong Ibu kerumah sakit. kenapa? karena orang yang mengalami Hypertensi itu tidak boleh jatuh dikarenakan ditakutkannya pembuluh darah penderita hypertensi bisa pecah dan berakibat fatal. setelah sampai disalah satu rumah sakit lama dan terkenal di daerah pintu 2 lokasi UNHAS, saya cepat mengurus Ibu sambil mengurus administrasinya, saya tidak bisa menitik beratkan pada bapak pada waktu itu karena bapak juga dalam kondisi tidak fit sepulang bertugas diluar kota. ketika mengantar Ibu keruang dokter kebetulan ada beberapa dokter koas yang langsung menghampiri ibu sambil melihat kondisi Ibu saya. Salah satu dokter koas nan cakep menanyakan kondisi ibu saya sambil mngukur tekanan darahnya, (sebenarnya saya juga berharap ditanyakan kondisi saya saat bertemu dengan dengannya hahahaha :D just kidding) ekspresinya hampir seolah tidak percaya, ia bahkan mengulang mengukur tekanan darah ibu saya. dan berkata 220 (sekali lagi per-nya saya lupa #well lebih baik saya jujur dari pada mengarang bebas). sambil berhati-hati ibu saya diistirahatkan sejenak lalu sidokter berkata kalau saya harus memegang ibu kalau ibu mau jalan. hati-hati dengan kepala ibu, jangan sampai terbentur... (well sbnrx saya juga mau bilang ma dokter itu hati-hati dengan hati dokter, jangan sampai kecantol sama saya hahahahahaa :P). ok. lanjut, singkat cerita dikarenakan Ibu saya harus rawat inap akan tetapi diRumah sakit itu sudah full dipenuhi oleh pasien bahkan penjaga dan penjenguknya jadi kami memutuskan untuk memindahkan ibu kerumah sakit lain. dengan pertimbangan rumah sakit X yang kami datangi adalah rumah sakit baru di Makassar dan bisa memberikan kenyamanan bagi pasien jadi saya memutuskan untuk merawat ibu diRS tersebut. sambil menunggu proses pemeriksaan, mungkin dikarenakan ibu saya dalam keadaan capek karena kesana kesini, menunggu antrian pemeriksaan juga sebelum masuk, Ibu saya langsung merasa mual dan muntah, kebetulan sewaktu diperjalanan saya sempat bicara sama om (saudara ibu saya) melalui telpon dan saya ingat pesannya waktu itu (....jangko kasih stresski mama'mu nak dengan penyakitnya, kasih ketawa-ketawaki ajaki cerita, kasih minumkanki airnya bawang putih nak...) pada waktu itu tiba-tiba saja berinisiatif buatkan ibu air bawang putih.. hal ini sebelumnya saya pernah dengar cuman baru kali ini saya ingin praktekkan dikarenakan Ibu saya sudah sedikit meringis karena kepalanya sakit. *****seharusnya air segelas dicampurkan dengan bawang putih 2 atau satubuah sj y bukan satu siung kmudian di dimasak didalam panci dan diminumkan pasien tapi karena kami tidak sempat masak saya putuskan untuk mememarkan dua buah bwang putih dalam sebuah gelas dan menyiramnya dengan air panas rumah sakit. pada saat ibu diperiksa ada perasaan sedikit lega karena tekanan darah ibu agak turun menjadi 160.. saya sebenarnya tidak mengetahui kandungan apa yang ada di bawang putih dan jus mentimun akan tetapi saya bisa katakan kalo resep itu mungkin saja bekerja. toh saya dan beberapa orang lain punya pengalan yang sama dengan kedua minuman tersebut. pada saat yang bersamaan saya mndapatkan sms oleh salah seorang teman saya. teman saya yang beberapakali datang kerumah, dia ingin bertemu saya tapi saya katakan kalau saya lagi dirumah sakit urus Ibu, kemudian teman saya stef, memutuskan untuk ikut membantu saya, stefani adalah teman saya yang berasal dari Amerika dan sedang berkunjung ke Makassar. ok singkt cerita untuk membuat ibu saya tetap merasa nyman dan aman, stef bertugas menjaga ibu di ruang pemeriksaan bersama diah adik perempuan saya yang paling bungsu menunggu kamar yang akan sedang dipersiapkan. dan saya langsung mengurus administrasi, dan segla keperluan termasuk kursi roda pada waktu itu supaya Ibu tidak terjatuh. sesampainya kami di kamar ruang perawatan inap sebelum meminum obat ibu disuruh sama dokter makan dulu. ******jadi hal yang selanjutnya yang kita perhatikan adalah sebelum meminumkan obat kepada orang tua kita ada baiknya kita memberikan asupan makanan terlebih dahulu supaya obat yang diminumnya bisa bekerja. untuk perawatan dan tindakan medis lainnya kemudian saya hanya serahkan kepada yang ahlinya yaitu dokter yang bersangkutan yang merawat ibu. tapi ada satu hal lagi yang saya ingin bagi, kata salah seorang penjenguk mama yang juga tetangga dua rumah dari kami mengatakan kalau hal yang paling utama dilakukan seorang anak ketika orang tuanya dalam keadaan hypertensi yang tinggi mendadak ialah *******mengusahakan orang tua kita tertawa atau paling tidak tersenyum dan menggerakkan sedikit jari-jari tangannya supaya sarafnya bergerak karena ditakutkan hypertensi yang tinggi dapat menyebabkan serangan stroke ataupun serangan jantung yang mendadak ********jangan panik, tetap rileks tapi siaga, hal ini dilakukan supaya tidak memancing ketegangan penderita hypertensi sehingga memicu stress dan tekanan darah yang tak kunjung turun atau malah makin bertambah tinggi. _walhasil dengan niat, usaha, dukungan dan doa, ibu saya kembali normal seminggu pasca perawatan dirumah sakit pada tahun 2012 silam. dan Alhamdulillah sekarang keadaan Ibu sudah seperti biasanya, setelah sembuh dari penyakit hypertensi tinggi tahin lalu.saya dan keluarga besar sekarang lebih selektif membuat makanan *saya cenderung memisahkan makanan Ibu dan makanan untuk keluarga lainnya. menu tetap sama akan tetapi permberian garam pada makanan Ibu saya sedikit dikurangi, atau rasanya hampir tawar,. tapi saya tetap memberikan garam karena garam juga sumber energi dan pembangkit nafsu makan, hanya saja porsi garam ibu cenderung lebih sedikit daripada kami. n pliz hindari penggunaan MSG karena itu bisa memancing sakit kepala yang berakibat tekanan darah cepat naik. MSG bisa diganti dengan gula pasir koq sedikit untuk menetralisir rasa ;) dan makanan yang harus dihindari yang memancing hypertensi adalah daging sapi terutama kambing, cumi, kepiting, dll NB: 1. Sebenarnya bagi yang biasa berhadapan atau mengalami hypertensi seperti itu sendiri mungkin sdah cukup mengenali beberapa obat penurun darah seperti captopril atau captoprex atau semacamnya tapi saya sarankan berkonsultasilah dulu dengan dokter sebelum mengkonsumsi obat apapun itu. karena semua mempunyai efek dan dosis tertentu yang pastinya masyarakat tidak mempunyai pengetahuan cukup mengamati itu. 2. semua yang berbintang diatas tolong diperhatikan oleh pembaca. itu adalah poin-poin penting dari tindakan yang saya lakukan. semoga poin-poin tersebut bisa menjadi referensi dalam penanganan penderita hypertensi ataupun sebagai bahan kritikan kedepannya 3. karena saya bukan dokter maka tulisan ini hanya bisa sebagai sharing referensi pengalaman saya yang tentunya tidak bersifat ilmiah. untuk selanjutnya anda sangat bisa mengkonsultasikan kembali kepada dokter spesialis yang menangani hal menyangkut penyakit hypertensi ini. 4. Hal yang paling penting dan utama yang sangat menunjang kesembuhan seorang yang sedang sakit selain dari dukungan keluarga adalah kekuatan doa. doa seorang anak yang shaleh dan berbakti kepada orang tuanya itu langsung diijabah oleh Allah SWT, tak ada pembatas diantara mereka selama doa itu baik dan tulus mengharap keridhaan Allah SWT. dan rajin-rajinlah berbuat baik kepada orang. setidaknya dengan berbuat baik itu, orang akan mendoakan sebuah kebaikan untuk kita dan membantu kita mengaminkan doa untuk kesembuhan orang tua yang kita sayangi. Sekian, sama sekali saya tidak bermaksud menggurui, tulisan ini bersifat non akademik, ini hanya rangkaian dari cerita pengalaman saya dan keluarga SEKALI LAGI, SAYA BUKAN DOKTER, SAYA JUGA BUKAN DIPLOMAT SAYA HANYA PENGAMAT ^_^ Warm regards

Fithrah Auliya Ansar

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline