Lihat ke Halaman Asli

Fithrah Abdul Malik

Mahasiswa Hubungan Internasional UIN Jakarta

Laut China Selatan: Lebih dari Sekadar Peta, Ini Tentang Kedaulatan Kita

Diperbarui: 27 Mei 2024   23:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Laut China Selatan adalah salah satu wilayah paling strategis dan kaya akan sumber daya di dunia. Bukan hanya sebuah wilayah di peta, tetapi sebuah medan konflik yang semakin memanas dan mempengaruhi kedaulatan Indonesia. Terletak di persimpangan jalur pelayaran internasional yang vital, Laut China Selatan adalah rumah bagi cadangan minyak dan gas yang sangat besar. 

Konflik yang berlangsung di sini bukan sekadar perseteruan regional, tetapi memiliki implikasi global yang signifikan. Bagi Indonesia, ancaman di Laut China Selatan adalah isu yang nyata dan mendesak, yang menuntut perhatian serius dari semua elemen masyarakat, termasuk generasi muda.

Latar Belakang Konflik di Laut China Selatan

Sengketa wilayah di Laut China Selatan melibatkan beberapa negara, termasuk China, Vietnam, Filipina, Malaysia, dan Brunei. China, dengan klaim "sembilan garis putus" yang mencakup hampir seluruh Laut China Selatan, sering kali bersitegang dengan negara-negara tetangganya. 

Klaim ini didasarkan pada peta historis yang tidak diakui oleh hukum internasional. China berargumen bahwa wilayah tersebut adalah bagian dari kedaulatan historisnya, sementara negara-negara lain mengklaim berdasarkan Konvensi PBB tentang Hukum Laut (UNCLOS) yang memberikan hak eksklusif kepada negara-negara pesisir di ZEE masing-masing.

Konflik di Laut China Selatan tidak hanya mengancam stabilitas regional tetapi juga keamanan global, mengingat pentingnya Laut China Selatan dalam perdagangan internasional. 

Sekitar satu pertiga dari semua perdagangan maritim dunia melewati wilayah ini, menjadikannya salah satu jalur pelayaran paling vital di dunia. Selain itu, Laut China Selatan diyakini memiliki cadangan minyak dan gas yang sangat besar, yang menjadikannya objek perebutan ekonomi yang signifikan.

Dampak Terhadap Kedaulatan Indonesia

Meskipun Indonesia tidak terlibat langsung dalam sengketa ini, klaim China yang tumpang tindih dengan Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia di sekitar Kepulauan Natuna telah memicu kekhawatiran serius. 

Kepulauan Natuna adalah kawasan strategis yang bukan hanya kaya akan sumber daya alam, tetapi juga penting dari segi geopolitik. Kehadiran kapal-kapal patroli China di wilayah ini mengindikasikan ancaman nyata terhadap kedaulatan Indonesia. Insiden-insiden ini menunjukkan bahwa Indonesia harus waspada dan siap untuk mempertahankan kedaulatannya.

Natuna adalah salah satu wilayah yang paling sering menjadi sorotan dalam konteks ancaman dari Laut China Selatan. Wilayah ini memiliki cadangan gas alam yang besar, yang merupakan salah satu sumber daya vital bagi perekonomian Indonesia. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline