Lihat ke Halaman Asli

FithAndriyani

Read and Write

Pendidikan Antara Hak dan Kewajiban

Diperbarui: 11 Mei 2016   01:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Berbicara tentang pendidikan ujung-ujungnya membicarakan generasi bangsa dan masa depan sebuah negara. Membicarakan pendidikan di negara ini 'mepet-mepet' juga menyinggung uang dan dana. Memperbincangkan peringatan hari pendidikan menyisakan sebuah tanda tanya besar dalam diri sebagai pelaku pendidikan atau pengamat pendidikan. 

Apa yang kita perjuangkan sebagai warga negara yang baik di hari penting yang diperingati? 

Di televisi bebeberapa stasiun menayangkan acara dimana kenyataan adanya sekolah-sekolah kurang layak selain penayangan acara yang tidak layak ditonton. Di zaman yang membutuhkan lembaran pengisi dompet demi kebutuhan, pendidik macam bu Mus dan Oemar Bakrie sulit ditemukan. Buku-buku pelajaran penunjang pengetahuan siswa tidak dijumpai di desa, tetapi mereka disamaratakan untuk mengikuti ujian nasional. Beberapa anak tangannya tidak menggenggam pena dan buku, cangkul dan jala ikan yang mengakrabi tangan mungil mereka. Klise, pendidikan hanyalah angan yang melambai di pucuk-pucuk daun pohon kelapa di tepi pantai, gemulai. Ada beberapa lagi yang terjerumus dalam kegelapan dunia, kecelakaan berfikir semacam 'salam pramuka' dan kegelapan lain yang harusnya tidak mereka kenali. Problematika seputar pendidikan yang hingga saat ini masih menjadi 'pekerjaan rumah'. 

Peringatan hari pendidikan nasional di tengah menumpuknya tugas pendidikan terkadang dihiasi dengan orasi sekelompok aktivis yang meneriakkan keadilan mengenai hak lembaga pendidikan terhadap peserta didik. Disini mereka tidak salah begitu saja, juga tidak benar. Setiap orang memiliki cara untuk memperingati hari penting ini. 

Selasa (03/05) Mahasiswa jurusan Pendidikan Agama Islam angkatan 2015 Universitas Islam Negeri Maliki Malang mengadakan Kelas Inspirasi di desa Gocek Kecamatan Karangploso kabupaten Malang tepatnya di SDN Gocek 3 dan SMP 4 Gocek. Demi memperingati hari ini, kami mencoba terjun langsung untuk memunculkan insting dan panggilan jiwa, menyadarkan diri bahwa pendidikan bukan sekedar menerima tanpa turut memberi. 

Dari senyum dan semangat mereka, kami mengetahui, pendidikan memanglah jasa dengan kesahajaannya. Jika menyandingkan pendidikan dengan dana saja, maka tak akan ada keusaiannya. Pendidikan berjalan sesuai dengan apa adanya ia, tanpa menanggalkan tujuan utama keberadaannya; menangguhkan moral dan semangat intelektual. 

Daripada saling melempar kesalahan dan tanggung jawab, lebih baik kita rangkul bersama-sama tanggung jawab ini sebagai hutang tak pernah lunas pada pendidikan dan negara. Maka pendidikan tidak lagi masalah besar bagi mereka yang mengais rezeki sekedar menghidupi keluarga kecilnya (teringat si cerdas Lintang dalam Laskar Pelangi) dan masalah kecil bagi mereka yang menabur uang demi gengsi. 

Pendidikan adalah kewajiban dan hak bagi seluruh rakyat Indonesia. 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline