Lihat ke Halaman Asli

Fit bolo

Guru SDIT swasta

Tazkiyatun Nafs

Diperbarui: 5 Januari 2024   08:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Materi Pertama
Refreshing & Upgrading

Judul : Tazkiyatun Nafs
Oleh : Ustadz Ali Mutakin, S.Pd.I

Kemajemukan materi yang kita rasakan akhir-akhir ini ternyata tidak menjamin kebahagiaan hidup. Ibarat kata orang "senang melihat orang susah, dan susah melihat orang senang"
Kehampaan jiwa menjadi fenomena yang menjamur dimana-mana. Orientasi dunia yang diprioritaskan membuat raga seolah robot demi mendapatkan harta. Sementara jiwa dibiarkan mati dan tak mendapatkan porsi bagi waktu-waktu mereka.
Lantas permasalahan tersebut jika dibiarkan bisa menjadi Boomerang kehidupan.

Jika menginginkan surganya Allah untuk segera membersihkan penyakit dari hal tersebut melalui sesuatu yang diibaratkan pisau bermata dua, ia bisa menjadi organ tubuh yang paling taat, atau menjadi yang paling bermaksiat, mendorong pemiliknya untuk mengorbankan jiwa dan raga, atau membujuknya menjadi pecundang, memotivasi kekerasan tanpa belas atau pengabdian tanpa batas.
Ialah yang menentukan hitam putihnya akhlak seseorang.
Dan itu yang disebut dengan namanya "HATI"
Segera untuk mensucikan jiwa kita dari segala penyakit hati, dari segala kotor diri serta penyikapan yang keliru. Saat jiwa kita suci, bersih dan mampu menjaga sikap dari sumber sumber penyakit hati dan jiwa, maka peluang untuk selalu berada dalam ketenangan hati semakin besar. Sungguh hanya dengan ketenangan diri, segala permasalahan yang kita miliki bisa kita hadapi dengan sebaik baiknya. Jika anda merasakan diri penuh harta dan bergelimangan nikmat dunia, namun hati masih resah dan hidup penuh gelisah? berarti ada yang salah dengan jiwa anda.
Segera untuk membersihkan diri yang disebut dengan "Tazkiyatun Nafs" atau "Membersihkan diri" dari perbuatan tercela ke perbuatan terpuji dengan melalui 3 proses, yaitu
1. mengosongkan diri dari kotoran dan juga dosa-dosa hati (takhal),
2. Kemudian dihiasi dengan sifat-sifat baik melalui proses (tahal)
3. Memerlukan kesabaran dan usaha yang gigih pada akhirnya jika kedua proses tersebut berhasil serta istiqomah, insyaAllah akan mencapai penampakan diri Tuhan (tajal).

Semoga kita semua dijauhkan dari penyakit hati
Amiin Allahumma Amiin.

Semoga bermanfaat

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline