Satu minggu ini, banyak di media sosial mengenai pelanggaran PSBB dan mengenai #IndonesiaTerserah
Jujur saja, sbg orang yang dibatasi hidup nya selama 100 hari di kamar aja, sendirian, cari makanan itu-itu aja ato masak, udah sampe ga tau bahkan mau gimana lagi.
Dari awalnya biasa aja sampe frustasi di kamar aja kelamaan. Melihat berita itu cukup membuat saya bingung dengan kelakuan orang-orang yang melanggar itu. Coba lihatlah teman-teman kalian banyak yang mulai membuka usaha baru dan mencoba di rumah aja walaupun bosan.
Lihat seberapa banyak tenaga medis bekerja keras dan seberapa banyak orang yang sudah meninggal karena Covid-19 ini maupun selama periode ini. Belum lagi kebijakan yang sebenarnya cukup memberatkan. Karena kemaren liat update, kita juga bingung pulang ke Indonesia Lapangan Kerja juga ga ada. Hidup belum tentu normal lagi, saya lelah hidup di kamar aja selama 100 hari dan mau di tambah lagi di Indonesia.
Belum lagi banyak syarat untuk kedatangan dari luar negeri Ketika di Indonesia sendiri aja sampai sekarang jumlah test nya masih sedikit di tambah Libur Lebaran yang katanya tidak menerima sample selama 7 hari, terus itu orang-orang 7 hari Gimana dong?
Ini cuma mau menghimbau saja, bahwa banyak orang-orang yang sudah berkorban, kehilangan pekerjaan, dan di potong gaji nya. Dan masih banyak yang melanggar, belom lagi kalo sekolah di buka. Mau sampai kapan ini berlanjut, Indonesia wave pertama aja belum lewat, disaat yang lain sudah mulai second wave. Bukan pertanda bagus sih. Tapi, bayangkanlah itu mau berapa lama lagi? Kamu ga cape di rumah aja?
