Duhai langit, tanyakan pada mamaku
Sebelum kutinggalkan masa lalu
Tuk terima amanah baru,
Bolehkah bertemu bila kurindu?
Berjumpa kala kuingin pelukan hangatmu
Kala tak kudengar pujian tuk hebatku
Kala tak kulihat tatapan banggamu, darinya.
Bolehkah kukembali padamu kala arah hidup tak menentu?
Kala perahu yang kunahkodai hancur
Terombang ambing dalam samudera biru
Ku hanya fikirkan hadirmu
Namun, kau tak di sampingku.
Bolehkah ku kirim sebait doa untukmu?
Kala tawaku tak sembuhkan lukamu
Kala jiwamu dan jiwaku terpisah ruang
Yang tersisa hanya kelu.
Duhai awan, tenangkan aku
Kini aku berada di sini
Bangun asa bersama kekasih hati
Kau masih di sana
Meniti usia senja.
Duhai lembayung, terbayang seutas senyum
Pesona syahdu wajahmu
Tak lekang waktu
Duhai angin, sampaikan lah!
Walau kita tak lagi seatap,
Kau tetap milik ku.
Madrid, Fitni 14/11/21
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H