Lihat ke Halaman Asli

Apa yang Salah?

Diperbarui: 3 April 2019   17:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Nilaiturun.com

MTs Negeri Wongsorejo merupakan sekolah favorit dikecamatan Wongsorejo. Sehingga banyak lulusan SD maupun MI yang melanjutkan studi nya disana. Karena nilai danem Farhan tergolong tertinggi diantara 150 siswa yang diterima maka ia diterima di kelas VII A. Kelas VII A menjadi kelas unggulan karena danem 35 teratas akan memasuki kelas ini. Farhan tergolong anak yang pendiam namun ia memiliki prestasi yang tinggi terbukti dari Semester ganjil maupun semester genap Farhan selalu saja tidak pernah absen menjadi rangking 3 besar dikelasnya tersebut. 

Menaiki kelas VIII, sistem penentuan kelas di sekolah tersebut berubah, tak ada lagi kelas unggulan. Ia masuk dikelas VIII C dimana kebetulam dikelas tersebut mayoritas siswa yang memiliki nilai akademik rendah. Melewati semester ganjil, nilai Farhan tiba-tiba turun. Ia tidak lagi menduduki rangking 3 besar. Bahkan semester genap nilai Farhan sangat merosot (dibawah 10 besar).Lantas menyadari kondisi tersebut, apa yang sebenarnya terjadi pada Farhan? Apakah seorang konselor perlu menangani kasus Farhan? Dan jika iya, apa yang harus dilakukan seorang konselor?Tugas seorang konselor adalah menangani setiap permasalahan siswanya. Baik dari faktor internal maupun eksternal. 

Dalam proses konseling, seorang konselor akan pasti bertemu dengan klien yang merasa kesulitan dalam mengutarakan masalah yang tengah dihadapi. Sebab itu konselor harus memiliki kemampuan dalam memahami baik klien. Selain itu seorang konselor pun harus mampu memberikan rasa nyaman sehingga klien merasa aman dan memiliki ke PD-an terhadap konselor untuk terbuka dalam mengungkap permasalahannya. Sehingga konselor seakan dituntut untyk menciptakan  suasana hubungan yang mudah antara konselor dan klien.  

Selama kegiatan konseling tersebut akan melibatkan penilaian yang berkesinambungan terhadap renspons klien terhadap intervensi konselor. Strategi-strategi dalam konseling adalah jalan untuk mencapai keberhasilan konseling. Dalam proses kegiatan konseling ada beberpa strategi yang harus dilakukan konselor yakni salah satunya adalah Attending terhadap klien. Attending terhadap klien adalah kemampuan mendengarkan secara aktif dan penuh perhatian terhadap klien. 

Perhatian itu dikomunikasikan terutama melalui tiga saluran, yaitu Ekspresi Muka, Bahasa atau gerakan tubuh, dan respons verbal. Dengan itu maka konselor haruslah mampu menilai perilaku atau gesture dan pengaruhnya terhadap klien.
Dalam menangani kasus Farhan tersebut, beberapa strategi yang dapat dilakukan :
1. Konseling Individual
Seorang konselor harus mampu mengidentifikasi masalah yang sedang dihadapai klient dengan pertemuan tatap muka secara langsung.

2. Bimbingan dan konseling kelompok
Dimana konselor membentuk kelompok kecil untuk siswa-siswa yang ada kaitannya dengan klient guna mendapatkan informasi.

3. Remedical teaching
Adanya pengulangan dalam pengajaran.

4. Pendekatan kognitif dan afektif
Pendekatan ini bertujuan untuk memberikan stimulus yang merangsang terhadap seorang klien yang mengarah pada analisis.
Melalui strategi dan intervensi ini maka dapat membantu seorang konselor dalam menangani suatu permasalahan yang dihadapi klien.

Semoga bermanfaat!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline