Lihat ke Halaman Asli

Sebuah Kata Tanpa Makna

Diperbarui: 25 Juni 2015   00:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

angin sepoi menerpa tubuh..
melepaskan segala rasa gelisa dalam hidupku..
ku duduk terpaku tanpa angan senjaku..
meski lara menguji dahagaku..

tuhan pencipta rasa dalam dadaku..
meniupkan kepuasan rasa cinta di keindahan hidupku..
tuhan pelepas derita dalam dahaga di tiap rasa..
meleburkan segala lara yg tercipta..

ku tertawa dalam bahagia..
menunjukan rasa syukur karna lara telah tiada..
ku menangis di kala senja menyapa..
tangis membasahi pipi pengaku dosa..

dalam hidupku berjuang..
dalam tidur ku bermimpi..
dalam lamunan ku terpaku bayang putih di hadapku..
menjalani di tiap kehidupan yang penuh makna..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline