Lihat ke Halaman Asli

m nur firman

Interested in Digital marketing, SEO, Content writing.

Shell Menunda Pengiriman Akibat Konflik

Diperbarui: 24 Januari 2024   07:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kapal Kilang Minyak Shell| Sumber: Shell

Konflik Israel-Palestina yang kian memanas merambak ke Laut Merah antar Yemen Houthi dan aliansi Barat yang dipimpin oleh Amerika dan Inggris.

16/01/2024, Perusahaan minyak raksasa asal Inggris ini memutuskan untuk menunda pengiriman melalui daerah konflik Laut Merah yang terus diblokade oleh kelompok Houthi Yemen.

Keputusan ini diambil Shell sebagai antisipasi untuk melindungi awak kapal dari bahaya dan menghindari tumpahan minyak di wilayah tersebut.

Konflik kian memanas semenjak Jumat 12/01/2024, Koalisi barat pro Israel yang dipimpun oleh Amerika dan Inggris meluncurkan serangna di berbagai target militer di daerah Yemen termasuk Ibu kota Sana'a yang mengakibatkan lima orang menjadi korban.

Akibat dari serangan ini harga minyak dunia naik 2.5% menurut The Spectator Index. Bloomberg menyebutkan harga minyak Eropa kian melonjak sejak situasi blokade di Laut Merah.


Kenapa Amerika menyerang Yemen?

Kelompok Houthi Yemen telah menuntut selama berminggu-minggu untuk menghentikan genosida yang dilakukan oleh Israel di Gaza, dengan mengancam akan menghentikan kapal komersial yang menuju Israel atau mempunyai kepentingan dengan perusahaan Israel.

Amerika dan Israel menolak untuk menghentikan pengiriman, sehingga Houthi memulai blokade Laut Merah dan melakukan embargo dengan menyerang kapal-kapal Israel.

Kelompok Houthi menyatakan bahwa mereka tidak mengizinkan lewatnya kapal-kapal yang menuju Israel dan kapal perusahaan yang terhubung dengan Israel, namun kapal yang lain bisa lewat dengan bebas.

Houthi mengingatkan bagi kapal-kapal yang menolak mematuhi embargo ini untuk menganti koordinat melalui Afrika sehingga transportasi internasional tidak terancam sama sekali.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline