[caption id="" align="aligncenter" width="491" caption="Dok. Fiska Mangriyanto"][/caption] Bermodalkan akun kompasiana milik suami yang ternyata diizinkan untuk tempat saya menulis pengalaman ini dan ternyata pula ini merupakan posting pertama untuk akun ini, walaupun akun ini sudah terdaftar sejak lama. Daripada hanya jadi jadi cerita yang tersimpan di kepala dan mungkin suatu saat bisa lupa, jadi tidak ada salahnya saya berdayakan akun ini untuk tempat menuangkan pengalaman yang mungkin bisa bermanfaat buat kompasianer yang lain. Berikut pengalaman saya, lengkap dengan fotonya :) [caption id="" align="aligncenter" width="368" caption="Passenger Room T3 - Dok. Fiska Mangriyanto"]
[/caption] Tulisan ini akan menceritakan perjalanan saya bersama suami tercinta ke 5 kota dan 3 negara berbeda yang kami tempuh selama 7 hari PP. Surabaya > jakarta > kuala lumpur > singapore > johor bahru > kuala lumpur > jakarta > surabaya. Baik saya maupun suami, ini bukanlah perjalanan pertama kami ke luar negri, namun perjalanan kali ini terasa sangat luar biasa karena selain rute yang sangat menantang, perjalanan ini juga merupakan perjalanan pertama kami secara bersama-sama semenjak menikah bulan juni lalu. Perjalanan dimulai pada tanggal 8 november 2013, kami bertolak menuju bandara juanda pukul 6 sore karena harus mengejar penerbangan pukul 9 malam menuju jakarta dengan GA329 dan RI529, ya karena memiliki kesibukan berbeda, kami berangkat dengan pesawat berbeda pula. Tiba di jakarta pukul 10:30 malam, disana sudah ada orang tua saya menuggu yang memang sengaja datang ke bandara menjemput kami. Malam ini kami akan menginap di jakarta.. Keesokan paginya, pukul 8 kami bertolak kembali menuju SHIA dengan mengandalkan moda transportasi Damri dari terminal rawamangun. Diterminal 3 kami bertemu dua teman kami (pasangan pengantin yang baru menikah 2 minggu lalu), perjalanan ini memang sudah di setting oleh suami saya bersama temannya saat masih sama-sama berstatus lajang. Tepat pukul 11 kami berangkat dengan penerbangan QZ8192 menuju KLIA-LCCT kuala lumpur. [caption id="" align="aligncenter" width="368" caption="Piss :) - Dok. Fiska Mangriyanto"]
[/caption] Tiba di LCCT, namanya low cost carrier terminal, kondisinya benar-benar low. Tidak masalah, yang penting udah nyampe malaysia. Setelah cap paspor di imigrasi, kami menuju keluar terminal dan makan ramen di old town white coofe yang berada persis di depan pintu kedatangan antarbangsa, kami makan dengan biaya RM30 berdua. Dari sini kami telah berpisah dengan teman kami dan akan melanjutkan perjalanan sendiri-sendiri. [caption id="" align="aligncenter" width="368" caption="Nyemil Ice Cream :) - Dok. Fiska Mangriyanto"]
[/caption] Setelah makan langsung saja kami menuju pangkalan bus, pilihan kami jatuh ke sky bus dengan ongkos RM9 per orang, kami masuk dan tak menunggu lama bus pun berangkat. Saya sempat mengabadikan beberapa pemandangan dari dalam bus, namun tidak lama setelah itu saya sudah tidak ingat apa-apa lagi, saya tertidur... [caption id="" align="aligncenter" width="368" caption="Wow... :) - Dok. Fiska Mangriyanto"]
[/caption] Tiba di kuala lumpur kurang lebih pukul 4 sore waktu setempat, saya dibangunkan oleh suami dan ternyata saat itu hujan. Turun dari bis kami langsung menuju hotel Sentral tempat kami menginap yang memang tidak jauh dari KL sentral, hotel ini cukup nyaman, kamar yang luas dan view yang bagus. Kami dapat rate Rp. 450rb per malam. Awalnya kami dikasih kamar twin bed, namun setelah request kembali ke resepsionis akhirnya kami mendapatkan kamar double bed di lantai 9. Setelah urusan check in beres kami istirahat dan shalat, view dari kamar kami cukup bagus. Pukul 7 kami keluar untuk mencicipi suasana malam minggu di KL. Tujuan kami tak lain KLCC dan bukit bintang, di bukit bintang kita cuma beli es krim dan melanjutkan perjalanan ke jalan alor, niat hati hendak makan malam disana, tetapi kami sanksi akan halal nya, niat tersebut kami urungkan dan kami pun kembali ke hotel. [caption id="" align="aligncenter" width="221" caption="Parc Sovereign Hotel - Dok. Fiska Mangriyanto"]
[/caption] Esok harinya kami harus bangun pagi-pagi untuk mengejar flight pukul 8.30 untuk menuju singapura, setelah sarapan pagi di restoran dekat hotel, kali ini kami memilih moda transportasi train KLIA Transit dengan ongkos RM12.5 per orang dan akan transit di salak tinggi untuk melanjutkan perjalanan dengan bus. Tiba di LCCT pukul 7.00 waktu setempat, dengan sangat on time, penerbangan kami AK1805 tiba di singapore pukul 9.30. [caption id="" align="aligncenter" width="221" caption="Loby Parc Sovereign Hotel - Dok. Fiska Mangriyanto"]
[/caption] Tour di singapore kami mulai dari changi airport, memanfaatkan fasilitas skytrain gratis kami menyusuri terminal demi terminal hingga akhirnya makan siang di KFC. Kami sempat mencoba menarik uang di ATM CIMB niaga menggunakan kartu ATM mandiri, buat dana cadangan kami tarik SGD100 saja. Setelah puas jalan-jalan kami menuju pintu imigrasi untuk cap paspor. Perjalanan kami lanjutkan menuju bugis junction dengan MRT, kami membeli dua kartu EZ-Link dengan harga SGD12 untuk satu kartu, masing-masing kartu ini berisi kredit SGD7 yang dapat kami gunakan selama di singapore, kartu ini dapat di isi ulang dan dapat terus digunakan selama lima tahun. [caption id="" align="aligncenter" width="368" caption="Makan malam di Garden By The Bay - Dok. Fiska Mangriyanto"]
[/caption] Di bugis juction, kami istirahat di taman pelataran mall sambil makan es krim, setelah dirasa cukup kami melanjutkan perjalanan menuju bugis street, disini saya kembali membeli es krim, es krim potong khas singapore yang terkenal, saya beli yang rasa jagung, rasanya enak. Kami terus melanjutkan perjalanan menuju albert street tempat dimana hotel kami berada, Parc Sovereign hotel. Kami dapat hotel ini dengan rate Rp. 1.2jt per malam. Kami check in dan istirahat, pukul 5.00 sore kami mulai berjalan menuju statiun Dhoby Ghaut, dari sini perjalanan (dengan jalan kaki) kami dimulai dengan mengunjungi garden by the bay, taman ini berada tepat dibelakang hotel marina bay sands, untuk sampai kesini kita cukup menuju stasiun bayfront dan ikuti petunjuk menuju taman ini, ini kunjungan pertama saya ke taman ini sejak taman ini dibuka setahun yang lalu, satu kata saya untuk taman ini.. kagum [caption id="" align="aligncenter" width="368" caption="Helix Bridge - Dok. Fiska Mangriyanto"]
[/caption] Puas berjalan-jalan di garden by the bay kami melanjutkan perjalanan ke depan marina bay sands, memanfaatkan jembatan penghubung yang ada dari garden by the bay ke marina bay sands kami terus menyusuri lantai dasar hotel marina bay hingga keluar di singapore river, masih dengan berjalan kaki perjalanan kami lanjutkan ke arah helix bridge hingga akhirnya kami istirahat di merlion park, dari sini kami menyaksikan atraksi lampu-lampu di marina bay, lengkap dengan musik pengiringnya, lagi-lagi saya kagum.. [caption id="" align="aligncenter" width="368" caption="Malam di Merlion Park, akhir dari perjalanan panjang setelah mengelilingi marina bay - Dok. Fiska Mangriyanto"]
[/caption] Pukul 10.00 malam kami beranjak menuju hotel, dari MRT raffles place kami kembali ke Dhoby Ghaut, dan pulang ke hotel, perjalanan hari ini sungguh menyenangkan, tetapi kaki saya pegal tak ketulungan.. [caption id="" align="aligncenter" width="368" caption="Garden By The Bay - dOK. Fiska Mangriyanto"]
[/caption] Keesokan paginya, jadwal hari ini seharusnya adalah pulau sentosa, tetapi saya sudah menyerah, kaki saya sudah benar-benar tidak mampu lagi untuk berjalan jauh, jadilah pagi ini kami hanya berjalan-jalan di bugis, mencicipi beberapa menu sarapan pagi dan membeli sedikit oleh-oleh. setelah itu kami check out dan bertolak menuju johor bahru.. Perjalanan ke johor bahru kami mulai dari stasiun kranji, dengan menaiki bus CW2 dua dengan ongkos SGD0.8 hingga JB sentral. JB sentral kami naik taxi ke tune hotel danga bay dengan ongkos RM10. Tidak ada lagi yang bisa dinikmati di Danga Bay, danga bay yang dulu bisa dibilang tempat wisata paling favorit di johor bahru kini sudah berubah jadi area pengembangan, yang terlihat hanya area konstruksi. Tune Hotel danga bay johor merupakan hotel termurah yang kami dapat, Rp. 230rb saja sudah termasuk cozy package (AC, TV, Wifi). Suasana disini begitu tenang, sungguh cocok sebagai tempat istirahat sebelum melanjutkan perjalanan esok hari. [caption id="" align="aligncenter" width="277" caption="Saya dan suami Dok. Fiska Mangriyanto"]
[/caption] Esok paginya kami didatangi oleh teman suami saya yang merupakan penduduk asli Johor yang memang sudah lama gak ketemu, kami diantar ke bandara senai, tidak lupa singgah di Lego land dan Hello Kitty sekedar untuk nyuri gambar :). Tepat pukul 12:50 siang waktu stempat, pesawat kami AK 6043 tinggal landas menuju Kuala lumpur. [caption id="" align="aligncenter" width="368" caption="Hello Kitty - Dok. Fiska Mangriyanto"]
[/caption] Tiba di LCCT kami makan terlebih dahulu di salah satu restoran melayu dan melanjutkan perjalanan ke KL sentral, kali ini kami kembali memilih KLIA transit, lebih cepat dan nyaman. Dari KL sentral kami melanjutkan perjalanan dengan monorail menuju hotel Tune Hotel downtown kuala lumpur, hotel ini juga tergolong murah, kami dapatkan dengan rate Rp 270rb per malam all include, sebagai hotel bintang tiga di pusat kota, harga tersebut sudah benar-benar murah. Pertama-tama suami saya sempat menolak kamar yang dikasih karena view yang terlalu tertutup, setelah request untuk ganti kamar kami dipindahkan ke lantai yang berbeda dengan view yang lebih baik. Setelah cukup istirahat, kami keluar dari hotel untuk sekedar berjalan-jalan di sekitar hotel untuk mencari makan dan belanja seperlunya di pusat perbelanjaan yang tidak jauh dari hotel. Suami saya menawarkan untuk mengunjungi KLCC lagi karena kunjungan kami sebelunya battery camera habis pas mau ambil photo di twin tower. Tapi apalah daya, saya benar-benar ga sanggup untuk berjalan jauh-jauh lagi.
Passenger Room Senai Airport - Dok. Fiska Mangriyanto Esok paginya setelah bangun dan mandi, kami berjalan ke sekililing hotel untuk mencari sarapan, seperti biasa pilihan kami jatuh kepada restoran india, saya tak pernah bosan dengan menu sarapan di restoran india. Setelah sarapan kami check out dan bersiap menuju batu caves, barang-barang kami titipkan di hotel. Tidak perlu berlama-lama di batu caves, setelah beberapa jepret di patung raksasa kami menuju tangga untuk masuk ke goa, disini kaki saya kembali dipaksa untuk naik turun tangga. Setelah beli sedikit cemilan dan souvenir kami kembali ke hotel. Di hotel kami istirahat sejenak di loby, setelah mengambil barang-barang yang dititipkan kami menuju KL sentral untuk memulai perjalanan menuju jakarta. [caption id="" align="aligncenter" width="368" caption="Lego Land - Dok. Fiska Mangriyanto"]
[/caption] Di KL sentral kami makan di restoran dekat stasiun tempat dimana kami pernah makan sebelumnya, setelah makan kami ke money changer untuk menambah persediaan ringgit, kami menukar Rp. 150rb saja dan kami mendapat RM40. Setelah semua beres kami menuju loket KLIA transit untuk ke LCCT, kereta berjalan stabil hinggal salak tinggi kami melanjutkan transit dengan bus sampai LCCT. [caption id="" align="aligncenter" width="368" caption="Siapa tak tahu gedung ini? Dok - Fiska Mangriyanto"]
[/caption] Di LCCT kami kembali bertemu dua teman kami yang memang satu pesawat PP Jakarta - KL, kami saling bercerita tentang keseruan perjalanan masing-masing. Pukul 18:50 waktu setempat, kami tebang menuju jakarta dan tiba pukul 19:55 waktu jakarta. Di jakarta, masih di terminal 3 kami harus menerima kenyataan bahwa dompet saya hilang, tidak tahu persis hilangnya apakah di dalam pesawat, di dalam bis menuju terminal atau di toilet, kami hanya bisa pasrah dan membuat laporan ke pihak maskapai dan juga ke polisi bandara. [caption id="" align="aligncenter" width="208" caption="Garden By The Bay"]
[/caption] Diluar bandara sudah ada orang tua saya yang menunggu untuk menjemput, kami pun pulang dan tiba dirumah sekitar pukul 10:30 malam. Kami pun langsung istirahat. [caption id="" align="aligncenter" width="209" caption="Marina Bay Sands - Dok. Fiska Mangriyanto"]
[/caption] Keesokan paginya kami kembali menuju bandara untuk kembali ke surabaya, tiba di surabaya jam 1 siang. Dengan mobil jemputan dari kantor suami, kami berangkat menuju mess dan bersiap bekerja kembali keesokan harinya.. Demikian pengalaman saya, tentu banyak kompasianer yang punya pengalaman yang tidak kalah menarik, jadi silahkan silahkan ditambahkan silahkan isi di kolom komentar dibawah :)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H