Work/Study from Home (W/SFH) telah memasuki minggu ke-9 sejak imbauan pemerintah pada 16 Maret lalu untuk menjalankan segala aktivitas dari rumah, termasuk kegiatan perkuliahan.
Menjalani perkuliahan melalui sistem online menjadi tantangan tersendiri bagi dosen. Usaha ekstra sangat dibutuhkan demi menciptakan kegiatan belajar mengajar yang tidak membosankan namun tetap mengandung nilai di dalam proses pembelajarannya. Hal ini pula yang mendasari terselenggaranya siaran radio online sebagai salah satu tugas mahasiswa selama #dirumahaja.
Prodi Ilmu Komunikasi UAJY menyelenggarakan Radio Live Streaming selama 58 jam dengan total 58 mahasiswa sebagai penyiar. Kegiatan ini berlangsung dari Sabtu, 16 Mei 2020 pukul 08.00 WIB sampai Senin, 18 Mei 2020 pukul 18.00 WIB.
Radio Live Streaming tersebut dapat diakses melalui web channel.uajy.ac.id yang menjadi portal untuk mengelola karya-karya dari mahasiswa UAJY. Adanya siaran radio dengan memanfaatkan sistem live streaming ini sangat membantu dan memudahkan di tengah pandemi Covid-19.
Streaming dapat dinikmati oleh masyarakat luas dari seluruh penjuru dunia dan mahasiswa tidak perlu ke studio untuk siaran, cukup #dirumahaja dengan memanfaatkan alat seadanya, bisa komputer, laptop atau bahkan handphone. Mereka hanya perlu install software SAM Broadcaster atau broadcastmyself untuk handphone android.
Program Radio Live Streaming merupakan bagian dari mata kuliah "Produksi Multimedia" yang diampu oleh Yohanes Widodo atau akrab disapa Mas Boi. Tugas siaran radio ini membuka kesempatan bagi mahasiswa untuk merasakan bagaimana menjadi seorang penyiar pada umumnya.
Pemilihan topik untuk disiarkan tidak dibatasi oleh satu tema saja, melainkan mahasiswa diberikan kebebasan untuk memilih topik. Selain itu, pendengar dapat memanfaatkan fitur chat untuk berinteraksi dengan penyiar, baik untuk sapa-sapa dan meminta agar lagu kesukaan mereka diputarkan.
Terselenggaranya Radio Live Streaming ini tidak lepas dari pengalaman Mas Boi di luar negeri. Mas Boi pernah melakukan hal serupa dari Belanda tahun 2008 dengan mengumpulkan mahasiswa-mahasiswi Indonesia agar tetap bisa berhubungan. Dia berharap pelaksanaan Radio Live Streaming di tengah situasi yang mengharuskan di rumah masing-masing dapat memberikan kesan baru bagi mahasiswanya.
"Harus kompak menjadi satu tim besar, jadi bisa saling menutupi satu sama lain seandainya terjadi masalah yang tidak diinginkan", ujar Mas Boi selaku dosen yang memelopori 58 Jam Non-Stop Radio Live Streaming.
Salah seorang mahasiswa yang ikut melakukan siaran, Bernardus Pandu, menyatakan bahwa tugas ini sangat menyenangkan dan memberikan tantangan sendiri bagi dirinya. Ia harus menguasai teknis dan mempersiapkan agar proses siarannya berjalan lancar.