Lihat ke Halaman Asli

Fisio Yuliana

Praktisi Fisioterapi

Mengapa Banyak Orang Takut Memiliki Anak pada Masa Kini?

Diperbarui: 12 September 2024   11:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber: unsplash.com

Tulisan ini merupakan opini, ditulis dari sudut pandang penulis. Informasi yang terkandung dalam penulisan merupakan realitas kehidupan sehari-hari. 

Anak dan Rejeki

Anak adalah berkat dan anugerah yang dititipkan oleh Yang Maha Kuasa. Kehadiran anak-anak dapat membawa kegembiraan, kebahagiaan, kedamaian, dan cinta kasih baik dalam keluarga dan masyarakat.

Anak-anak merupakan simbol masa depan dan generasi penerus eksistensi manusia itu sendiri. Setiap anak yang lahir akan berjalan menuju kedewasaan dan mewarisi segala hal yang ada di muka bumi ini.

Anak yang lahir dari buah cinta kedua orang tuanya  dapat menjadi cahaya dalam keluarga. Kehadirannya dinanti dan kedatangannya disambut dengan suka cita.

Seorang ibu sudah berjuang keras selama 9 bulan mengandung sang anak dan tentu berbahagia menyongsong kelahiran buah hati.

Begitu pula seorang ayah sangat terharu dan bersyukur dengan perjuangan istrinya dalam melahirkan anak yang sehat. Kehadiran anak dapat semakin menguatkan cinta dan mengikat kasih dalam hubungan keluarga antara suami dan istri. 

Orang jaman dahulu memiliki prinsip, "ada anak ada rezekinya". Pepatah ini memiliki sisi positif dimana orang-orang yang menikah berupaya menghasilkan anak sebanyak-banyaknya.

Orang dahulu hidup dengan keadaan ekonomi yang sulit namun memiliki banyak anak. Anak-anak yang lahir dibesarkan dengan kasih sayang walau dalam kondisi sulit. 

Seorang ayah dan ibu pada jaman dahulu bekerja dengan menggendong anaknya yang masih balita dan bahkan masih bayi. Mereka bekerja dalam sektor informal seperti menjadi buruh, petani, pemetik buah atau sayuran, penebas rumput, dan sebagainya. Anak yang sudah dapat beraktivitas, biasanya mengikuti orang tuanya bekerja.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline