Pola tradisional belajar bahasa asing yaitu dengan meniru sumber ajar, ulangi berulang-ulang sampai berbusa, dicatat jika lupa, kemudian dilatih sampai bosan.
Metode itu sungguh tidak cocok bagi saya, karena itu saya lebih mengarahkan pada menonton film terus-menerus dan mengutamakan ada terjemahannya. Catat istilahnya lalu diulang-ulang sampai berbuih.
Untuk bahasa daerah ya tentu saja dengan rajin bertanya dan merekam berbagai obrolan di warung-warung makan sambil mencari gorengan. Jika tidak menemui narasumber, tentu akhirnya rekan sendiri yang dikerjai untuk terus berkicau dengan bahasa daerah.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI