Taman Impian Jaya Ancol yang terletak di pesisir pantai Jakarta Utara yang mempunyai magnet luar biasa terhadap masyarakat yang ingin menikmati keindahan pantai, namun disisi lain ada kendala yang dihadapi yaitu mengenai penyerapan air hujan dan aliran di wilayah pantai, pada tahun 2019 kawasan Taman impian sempat terkena dampak banjir yang melumpuhkan kegiatan wisata, akibat hujan yang mengguyur kawasan tersebut cukup lama.
Melihat penomena yang terjadi pada kawasan tersebut perlu adanya perencanaan sistem drainase berkelanjutan yaitu merupakan sistem drainase yang bertujuan untuk mengurangi permasalahan yang ditimbulkan oleh adanya limpasan air hujan pada permukaan, untuk mengetahui hal tersebut dilakukan analisa drainase eksisting serta mengumpulkan data data yang berkaitan dengan kondisi wilayah dimaksud.
Untuk mendapatkan hasil yang maksimal dalam merencanakan drainase yang baik, perlu kajian lapangan yang maksimal, baik mengenai data intensitas curah hujan, menghitung kala ulang 10 tahun, 25 tahun, membuat skema drainase, mencari koefisien pengaliran serta mengetahui debit dan dimensi saluran sehingga dalam menerapkan perencanaan yang akan dilakukan berpijak pada kondisi lapangan yang sesuai dengan kajian.
Berdasarkan hasil analisa, survei dan perhitungan serta bahasan dapat disimpulkan bahwa:
- Tinggi hujan harian rencana periode ulang 2, 5, 10, 25, 50, dan 100 tahun adalah 177.78 mm, 339.07 mm, 478.83 mm, 695.42 mm, 887.36 mm, 1107.69 mm.
- Dari hasil perhitungan diketahui bahwa beberapa saluran Eksisting tidak dapat menampung debit banjir yang terjadi pada periode ulang 25 tahun, terbukti dari nilai Q hidrolika < Q hidrologi.
- Untuk dapat menampung debit yang masuk, maka dilakukan penanganan secepat mungkin agar tidak ada genangan/luapan akibat saluran. Penanganan yang dilakukan untuk mengatasi luapan air di saluran kawasan Ancol, dengan memperbesar dimensi saluran agar Q hidrolika > Q hidrologi.
- Selain memperbesar dimensi saluran, alternatif berikutnya adalah dengan penambahan perencanaan Geopori dengan tujuan untuk memperkecil koefisien pengaliran (C) sehingga diharapkan dengan perubahan koefisien aliran dapat meresapkan air hujan lebih cepat.
- Dengan melakukan perubahan koefisien pengaliran (C) didapatkan debit padablok Symphony of the Sea 0,47 m3/det, untuk saluran lainnya yang masih limpas dilakukan perubahan dimensi saluran. Sehingga dapat disimpulkan penanganan banjir pada Kawasan Taman Impian Jaya Ancol dilakukan dengan 3alternatif antara lain :
- Perubahan dimensi saluran
- Perencanaan Geopori untuk merubah koefisien pengaliran (C)
- Perubahan dimensi saluran dan perencanaan Geopori ITB
Setelah mendapatkan Analisa untuk mengambil kesimpulan tindak lajut dari kajian yang di dapat, pemodelan atau pembaharuan sistem pada kawasan Taman Impian Jaya Ancol adalah salah satu perencanaan kebaharuannya yaitu menggunakan material Geopori ITB untuk memperkecil koefisien aliran (C) dengan merubah perkerasan jalan dan paving dengan memanfaatkan material Geopori ITB yang sedang di kembangkan dan bisa diterapkan di kawasan Taman Impian Jaya Ancol.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H