Lihat ke Halaman Asli

Pilpres 2014 Ideal

Diperbarui: 24 Juni 2015   17:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13619535111430592982

Tanpa terasa, satu tahun lagi, SBY akan turun tahta; sisi lain, Sabdopalon Nayogenggong sudah menepati sumpahnya untuk menagih janji. Hampir seluruh wilayah Indonesia, telah menjadi lautan; hampir seluruh wilayah Indonesia mengalami bencana. Tentunya, Indonesia sangat membutuhkan seseorang yang berani; ing ngarsa sing tuladha - ing madya mangun karsa - tut wuru handayani. Sosok-sosok pemimpin seperti Jokowi-lah, yang sangat dibutuhkan oleh Indonesia untuk mengembalikan jati dirinya sebagai bangsa yang besar; dengan dasar negara Pancasila dan semboyan Bhineka Tunggal Ika. Seharusnya, para tokoh partai yang saat ini getol berkampanye untuk maju dalam Pilpres 2014, sungkan kepada leluhurnya Sabdopalon Nayogenggong. Mengingat, kejayaan Majapahit, Sriwijaya, Kutai, Demak, Makasar bahkan Papua, telah sirna karena keserakahan mereka; karena egois, menumpuk harta duniawi tanpa melihat rakyatnya yang tidak bisa sekolah, tidak bisa makan, tidak punya rumah, dsb. Dengan demikian, rakyat Indonesia saat ini yang layak maju dalam Plpres 2014 adalah : 1. Jokowi 2. Ahok 3.  (hanya Allah swt yang tahu) Namun, ada satu hal yang perlu Anda semua catat; Sang Mahdi telah hadir di tengah-tengah kita ; beliau telah menjadi pengejawantahan, Sang Hakin Agung, Isa Al-Masih. Jadi, Pilpres 2014, benar-benar sudah dipantau langsung oleh penghuni Kerajaan Allah swt. Karena itu, Anda jangan terlena dengan nabi-nabi palsu yang telah meraja lela mencari pasukan untuk membebaskan Rajanya, Iblis, yang saat ini sudah dipenjara oleh Sang Ratu Adil.

Sudah saatnya, segala kebusukan, segala kecurangan, segala borok yang saat ini sudah menjamur dimana-mana akan dibongkar dan diganti dengan kehidupan yang aman, tentram dan damai; dan siapa yang mampu mewujudkan semua itu? Jawabannya, silakan Anda cari dalam kitab suci sesuai dengan kepercayaan Anda masing-masing. Jika Anda ragu, berarti Anda meragukan kitab suci yang Anda yakini. Muhammad Abdullah Keputih, Sukolilo, Surabaya, Indonesia




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline