Lihat ke Halaman Asli

Davi Firzani

IP TRISAKTI

Daya Saing Ekspor Kopi, Teh, Kakao, dan Kelapa di Indonesia

Diperbarui: 7 Februari 2023   13:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Source: Freepik.com

Selamat pagi, siang, sore, ataupun malam.

Menurut Michael E Porter. 2007 memaparkan identifikasi terhadap daya saing dimana produktivitas tingkat output (sesuatu yang keluar) untuk setiap unit input (sesuatu yang masuk) yang digunakan. Daya saing juga dapat diketahui sebagai sebuah kemampuan produksi suatu komoditi yang dilakukan oleh produsen dengan menggunakan biaya yang cukup rendah dan disebar ke pasar global dengan harga yang cukup tinggi, sehingga produksi yang dilakukan produsen tadi mendapatkan keuntungan dari harga-harga di pasar internasional. Salah satu sektor utama didalam perekonomian nasional merupakan sektor perkebunan dan pertanian, sehingga sektor ini mendapatkan perhatian khusus yang nantinya disetiap bidang dapat menciptakan komoditas-komoditas yang unggul.

Dalam pembangunan perekonomian, komoditas unggulan ditekan untuk mampu menjadi penggerak utama dalam penciptaan kualitas perekonomian yang baik. Hal tersebut menjukan bahwa adanya komoditas unggul ini diharapkan memberi kontribusi signifikan yang tentunya didapat dari peningkatan produksi, pendapatan yang diterima, serta pengeluaran nasional yang digunakan. Memanfaatkan hasil dari kegiatan komoditas guna mendukung setiap upaya yang telah dan akan dilakukan pemerintah dalam membuat berbagai regulasi dengan tujuan agar aktivitas komoditas ini nantinya berjalan efektif untuk menemukan komoditas yang tersebar dengan cakupan jenis komoditas, lokasi di beberapa Kabupaten/Kota, yang
dilaksanakan secara baik dan efisien.

Kopi
Ginting C. P. & Kartiasih P. 2019. dalam Jurnal Ilmiah Ekonomi dan Bisnis dengan judul Analisis Ekspor Kopi Indonesia Ke Negara-Negara ASEAN menuliskan bahwa pada pasar internasional nilai ekonomis yang dimiliki tanaman kopi menjadi komoditas ekspor yang relatif tinggi. Dalam aktivitas perdagangan global indonesia bahkan berada baris teratas sebagai negara pengekspor komoditi kopi di dunia, terbukti pada tahun 2014 Indonesia berdiri diurutan keempat dibawah Brazil, Vietnam, dan Kolombia. Selain itu potensi yang dimiliki terkait ragam jenis yang hanya ada di Indonesia seperti di Sumatera ada Kopi Lintong, Mandheling, dan Gayo lalu ada Kopi Toraja dari Sulawesi, Kopi Kintamani dari Bali, Kopi Papua Wawena, Kopi Sidikalang, Kopi Flores Bajawa dari
Kabupaten Ngada, serta kopi dengan harga yang paling mahal yaitu Kopi Luwak.

Teh
Jannati F., Marsudi E., Fauzi T. 2020. dalam Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian dengan judul Analisis Daya Saing Ekspor Teh Indonesia dan Teh Vietnam di
Pasar Dunia menuliskan bahwa di Indonesia, teh menjadi salah satu komoditi ekspor unggulan yang telah dibudidayakan cukup lama di dalam negeri. Sebagian besar tanaman teh yang tumbuh pun adalah teh dari variasi Assamica yang berkembang dari Assam, negara bagian di India. Daerah-daerah utama di Indonesia sebagai penghasil teh terbesar diantaranya adalah provinsi Sumatera Utara, Jawa Barat, serta Jawa Tengah. Perkebunan teh di Indonesia sebagian besar dimiliki oleh negara dan dikelola oleh perusahaan yang bernaung dibawah Badan Usaha Milik Negara (BUMN), perusahaan tersebut diantaranya adalah PTPN III untuk Sumatera Utara, PTPN IV untuk Sumatera Barat, PTPN VIII untuk Jawa Barat, dan PTPN IX untuk Jawa Tengah.

Kakao
Nurhadi E., Hidayat S. I., Indah P. N., Widayanti S. 2019. dalam Jurnal Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian dengan judul Keberlanjutan Komoditas Kakao Sebagai Produk Unggulan Agroindustri
dalam Meningkatkan Kesejahteraan Petani menuliskan bahwa kakao yang menjadi salah satu komoditas unggulan dari sektor perkebunan yang menjadi penghasil devisa negara, sumber pendapatan dan pembentuk lapangan kerja petani, serta pendorong agribisnis, agroindustri, juga pengembangan wilayah. Bagi Indonesia, komoditas kakao cukup penting karena di perdagangan internasional menjadi salah satu pengekspor utama, dengan potensi pasar yang tergolong cukup tinggi yang dibuktikan dengan adanya peningkatan konsumsi. Sehingga diharapkan mampu menggapai peluang pasar yang ada.

Kelapa
Sukmaya S. G., & Perwita A. D. 2018. dalam Jurnal Pembangunan Pertanian Agribisnis dengan judul Daya Saing Komoditas Kelapa Indonesia dan
Produk Turunannya menuliskan bahwa tanaman kelapa yang didukung dengan kondisi alam yang sesuai dapat mudah berkembang dan salah satu alasan mengapa kelapa menjadi komoditas ekspor unggulan di Indonesia adalah karena pangsa pasar internasional terhadap kebutuhan ekspor produk kelapa Indonesia. Negara lain yang ikut menjadi eksportir kelapa di pasar internasional yaitu Malaysia, Filipina, Thailand, serta Brazil. Produk ekspor yang dihasilkan tanaman seribu manfaat ini antara lain berupa minyak, kopra, sabut kelapa, dan juga tempurung kelapa. Produk atau komoditas kelapa maupun turunan lainnya menjadi produk ekspor sektor pertanian Indonesia
sebagai salah satu penyumbang devisa negara.

Mungkin cukup sekian artikel terkait Daya Saing Eskpor beberapa Komoditas ini, semoga dapat dijadikan referensi informasi serta edukasi bagi kalian semua, kurang dan lebihnya mohon dimaafkan.

Salam sehat dan Sampai jumpa!!.

Penulis: Davi Firzani (Mahasiswa program KIP-Kuliah di STP Trisakti).

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline