Lihat ke Halaman Asli

Firza Maulana

Mahasiswa S1 Komunikasi

Keraguan Pemerintah Prioritas Keselamatan Masyarakat

Diperbarui: 24 Maret 2020   06:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi: bertagar.id

Presiden Joko Widodo  angkat bicara setelah corona dinyatakan sebagai pandemik global dan salah satu menteri Kabinet Indonesia Maju yakni Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dinyatakan positif Covid-19. Istana Bogor, Jawa Barat pada Ahad, 15 Maret 2020.

Ada rahasia yang disembunyikan pemerintah, menghimbau dan menegaskan keselamatan rakyat seolah masyarakat simpati pada pemerintah, tapi pada akhirnya pesimisme tetap tumbuh tiap harinya dalam warga negara sebab kebijakan yang ditetapkan tidak hadir dengan semestinya.

Darurat covid-19 Republik masih dianggap sepele, ragu prioritas masyarakat yang pertama dapat merusak kerja politik pemerintahan. faktanya banyak rumah sakit yang menolak memeriksa pasien. Menjaga citra, tentu saja itu terjadi, this is business.

"Kita sadari betul bahwa, beberapa rumah sakit, dia ingin jaga citranya jangan sampai ketahuan, bahwa mereka sedang merawat pasien Covid-19. Kalau ketahuan pasien lain tidak mau datang, itu yang terjadi." Juru Bicara Pemerintah penanganan Covid-19, Achmad Yurianto.

Dewasa ini pemerintah juga Memutuskan kerja dirumah, belajar dirumah, dan ibadah dirumah. Padahal itu hanya memperlambat penyebaran covid-19, tapi tetap tidak menjamin keselamatan masyarakat, pada akhirnya tetap akan terinfeksi.

Mengapa demikian?

Penanganan intensif dari pemerintahan tidak kunjung dilakukan, ragu melindungi rakyat, ekonomi republik rendah sejak pemerintah klaim ibu kota baru harus di Sulawesi. Hutang numpuk, penguasa tetap dalam korup akhirnya yang akan selamat dari wabah ini adalah penguasa.

Klaim kerja dirumah bagi sebagian orang mungkin penting. Tapi petani dan nelayang? Siapa yang peduli?

Tegaskan lockdown, seharusnya ada bantuan pemerintah dalam menjamin kebutuhan, darurat covid-19 harusnya pemerintah hadir menjabat tangan pemerintah untuk diajak berlayar arungi badai wabah ini.

Analisis dari informasi yang efektif selalu berujung pada opini publik yang bermacam, Lockdown tidak terjadi, keamanan ketat juga tidak diperbaiki sehingga akan ada kehancuran baru bagi republik yang seharusnya bisa diatasi akhirnya memburuk yang akan masyakarat geluti.

Pada akhirnya tidak ada lagi masyarakat yang kunjung menaati hukum, sebab penguasa sering diskriminasi rakyat, manipulasi rakyat, sehingga masyarakat pasrah terhadap wabah covid-19. Tidak ada keadilan bagi mereka sehingga mematuhi aturan dari kebijakan pun rasanya tidak perlu.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline