Lihat ke Halaman Asli

Firza Maulana

Mahasiswa S1 Komunikasi

Dosen Mulai Mengancam, Pertanda Ia Gagal Meyakinkan.

Diperbarui: 27 November 2019   07:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Google.ilustrasidosen

Kualitas dosen jenjang pendidikan strata 2 dalam penyampaian setiap teori masih bisa dipertanyakan mahasiswa, mengapa?
Mengingat saat pertemuan belajar, penjelasan di setiap kata susah dipahami, sistem belajar pun memaparkan, menjelaskan, tapi, tetap konteks didalam buku. Bergeser sedikit pertanyaan, misalnya, menghubung-hubungkan dengan realitas zaman sekarang, malah pertanyaan dilontarkan kembali pada mahasiswa untuk menjawabnya.

Sesekali Memperkuat daya tarik dengan tulis catatan, men-dekte, saat seorang mahasiswa ketingalan nulis, "pak bisa diulang"?
Sudah menjadi kebiasaan dosen menerapkan sistem belajar seperti sekolah dasar, terkadang menulis hingga berakhir jam pertemuan. Sudahkah dosen memenuhi tangung jawab?

Tanpa rasa bersalah, menutupi ketidak mampunya dalam mengajar, memberi tugas menjadi ranting pertama setiap dosen. Sebab, ia sadar bahwa gagal meyakinkan dan memberi penjelasan yang bermutu dalam pembelajaran.

Beginilah fakta yang harus dilalui mahasiswa, bersikap arogan takut nilai berkurang, terpaksa menunjukan bahasa tubuh yang sopan santun, pikiran tidak ada hubungannya dengan itu, jika pikiran disopan santunkan dalam politik mendapat nilai bagus, itu munafik.

Perihal seperti ini menjadi PR bagi dosen seperti itu, jika tidak, kehidupan bangsa bisa salah arah, setidaknya buktikan bahwa saya S2 dijerman, misalnya.

Dosen adalah pedomannya mahasiswa dalam belajar, peran ia dalam tidak menyepelekan mahasiswa menjadi satu solusi jangka panjang untuk kemaslahatan mahasiswa dalam menuntut ilmu, memberi kelayakan bahwa mahasiwa harus melebihi saya dalam pendidikan menjadi motivasi dosen yang akan datang, jika sudah seperti itu maka mahasiswa lebih bebas dalam bertanya di proses belajar.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline