Sejarah perkembangan Kesehatan Masyarakat di Indonesia dimulai sejak masa penjajahan Belanda pada abad ke-16. Saat itu Kesehatan Masyarakat mulai mengupayakan pemberantasan penyakit cacar dan kolera yang menyebar di masyarakat. Penyakit tersebut mewabah di Indonesia sekitar tahun 1937, ada masa itu, berbagai penyakit menyerang penduduk di berbagai tempat terjadi endemik atau wabah penyakit. Atas kejadian tersebut pemerintah hindia Belanda mulai melakukan upaya-upaya Kesehatan Masyarakat. Upaya-upaya yang dilakukan pada saat itu adalah perbaikan lingkungan yaitu dengan higiene dan sanitasi, pengusahaan air minum yang bersih, pembungan sampah, ventilasi rumah telah menjadi bagian kehidupan masyarakat waktu itu.
Memasuki era kemerdekaan, perkembangan Kesehatan Masyarakat di Indonesia adalah dengan dikenalkannya Bndung Plan pada tahun 1951 oleh dr.Y. Leimena dan dr. Patah, konsep yang dibawakan adalah cara pemulihan sakit dan upaya pencegahan penyakit kepada masyarakat serta lembaga-lembaga kesehatan yang sudah ada. Rapat Kerja Kesehatan sepakat dengan membentuk Puskesmas dengan tipe A, B, dan C, kemudian kegiatan tersebut di kenal dengan kata 'Basic' terdiri : KIA, KB, Gizi, Kesehatan Lingkungan, P3M, PKM, BP, PHN, IKS, UKG, Lab Pencatatan dan Pelaporan.
Sejarah Program Pendidikan Sarjana Kesehatan Masyarakat dimulai dari Fakultas Kedokteran Unair, Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat. Program Pendidikan Sarjana Kesehatan Masyarakat (S1) dibuka pada tahun 1984. Ketua Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat FK Unair yang pertama adalah Prof. Dr. Sabdoadi, M.PH pada tahun 198. Pada saat itu masih menerima mahasiswa lulusan D3 melalui seleksi khusus, yang merupakan kerja sama 5 FKM di Indonesia yaitu FKM Universitas Sumatra Utara di Medan, FKM Universitas Indonesia di Jakarta, FKM Universitas Diponegoro di Semarang, FKM Universitas Airlangga di Surabaya, dan FKM Universitas Hasanuddin di Makassar.
Lulusan D3 yang diterima hanya berasal dari tiga akademik yang ada di bawah departemen Kesehatan yaitu (1) Akademik Gizi, (2) Akademik Perawat, (3) Akademik Penilik Kesehatan / Akademik Kesehatan Lingkungan. Dan para mahasiswa tersebut di ajarkan menjadi S.KM dalam jangka waktu 2 tahun atau 4 semester. Kemudian untuk meningkatkan daya tampung dan upaya peningkatan pendidikan, maka Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat menerima juga lulusan program D3 Higiene Perusahaan, Kesehatan Kerja dan Keselamatan Kerja serta akademi bidang kesehatan non linear (Akademi Anestesi, Akademi Kebidanana, Akademi Refraksionis/Optisian, Radiologi, Teknik Kesehatan Gigi, Fisioterapi dan Analisis Medis) dan memiliki sertifikat pra-program yang diselenggarakan FKM Unair yang saat ini dikenal dengan nama sertifikat matrikulasi (bridging program).Saat ini FKM mempunyai 7 Prodi yaitu Prodi D3 Hiperkes dan Keselamatan Kerja, Prodi S1 Ilmu Kesehatan Masyarakat (IKM), Prodi S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat (IKM), Prodi S2 Administrasi Kebijakan Kesehatan (AKK), Prodi S2 Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), Prodi S2 Kesehatan Lingkungan (KL) dan Prodi S3 Ilmu Kesehatan.
Secara keseluruhan, sejarah Program Studi S1 Kesehatan Masyarakat di Indonesia ini telah menunjukkan bahwa perkembangan yang dinamis dan komitmen kuat dalam bidang pendidikan kesehatan. Dengan fasilitas yang lengkap dan program studi yang beragam, maka program studi S1 Kesehatan Masyarakat ini akan terus berkontribusi untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat. "KATA KUNCI : FKM, Kesehatan, Masyarakat, Penyakit, Program Studi"
DAFTAR PUSTAKA
Web, F. K.M. U., 2021. Sejarah dan Latar Belakang Fakultas Kesehatan Masyarakat. [Online]
Available at : https://fkm.unair.ac.id/sejarah-latar-belakang-fakultas-kesehatan-masyarakat/
[Diakses 5 September 2024.]
Rumah Cemara. 2013. Sejarah Singkat Kesehatan Masyarakat di Indonesia