Lihat ke Halaman Asli

Resensi Novel Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin

Diperbarui: 6 Maret 2021   21:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Bagi Anda penggemar novel dalam negeri, pastinya sudah tidak asing lagi dengan penulis Tere Liye. Tere Liye memiliki pembawaan cerita yang sangat mengalir. Tidak hanya itu, tingkat imajinasinya juga luar biasa sehingga membuat pembaca susah untuk beralih ke buku lain. Beberapa judul bukunya bahkan sudah diadaptasi menjadi film, diantaranya Hafalan Shalat Delisa, Bidadari Bidadari Surga dan Moga Bunda Disayang Allah.

Dalam rentang waktu dari 2005 hingga sekarang 2020, sudah ada lebih dari 40 judul buku yang telah ditulis oleh Tere Liye. Dari sekian banyak novel yang telah diterbitkan, Anda bisa mulai memilih berdasarkan genre yang Anda minati. Novel Tere Liye memiliki berbagai genre, misalnya fantasi, aksi, bahkan hingga membahas politik ataupun ekonomi. Ada juga cerita yang menggambarkan keluarga, kisah romansa dan jangan lupakan genre sejarah yang dikemas apik serta bahasa kekinian yang lebih muda dimengerti.

Dari semua karya yang disajikan, banyak diantaranya disetting dengan latar yang ada dikehidupan nyata (kecuali beberapa genre fantasi dan aksi). Termasuk salah satu buku yang akan diresensi kali ini, yaitu Novel Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin.

Sinopsis:

Tania dan Dede adalah saudara yang tinggal bersama ibunya dalam kesederhanaan bahkan dapat dikatakan miskin. Mereka tinggal didaerah Depok, Jawa Barat. Tania dan Dede adalah pengamen jalanan. Tania juga salah satu anak putus sekolah. Kemudian mereka bertemu dengan Danar, seorang karyawan dan juga penulis buku anak-anak. Danar begitu baik dan membantu keluarga Tania. Bahkan Tania Kembali bersekolah.

Suatu ketika ibu Tania sakit-sakitan. Ternyata ibunya menderita kanker stadium 4 dan meninggal dunia. Sebelum itu, ada satu pesan ibunya yang akan dimengerti oleh Tania dikemudian hari.

Lalu Tania dan Dede hidup bersama Danar di rumahnya. Mereka hidup bahagia. Sebelumnya Tania telah mengikuti tes beasiswa luar negeri di Singapura. Dan dia diterima. Setelah lulus SD Tania langsung ke Singapura, dia tinggal di asrama. Dia menjadi anak yang berprestasi. Setelah SMP dia juga melanjutkan ke SMA.

Ternyata Tania dan Danar memyimpan rasa. Namun Danar sadar bahwa Tania terlalu muda untuk dirinya. Lalu ia mencari wanita lain yang bernama Ratna  dan akhirnya memutuskan untuk menikahinya. Banyak kebimbangan menjelang pernikahan Danar. Dimulai dari kebimbangan Tania untuk Kembali ke Indonesia atau tidak, Danar yang lebih suka menarik ulur perasaan Ratna.

Walau pada akhirnya Ratna dan Danar memutuskan untuk tetap menikah. Namun kehidupan mereka kurang bahagia. Dan Ratna menceritakan kejadian itu kepada Tania. Lalu Tania menanyakan hal itu pada Danar. Ternyata Danar mengakui kalau dia suka pada Tania. Namun Tania sadar bahwa Danar telah menikah dan istrinya telah mengandung 4 bulan. Tania meminta Danar untuk kembali pada istrinya sedangkan Tania kembali ke Singapura dan sepertinya tidak akan kembali.

Kelebihan:

Dari buku yang kita resensi kali ini, banyak keunggulan yang disajikan didalamnya. Diantaranya:

  • Latar yang digunakan dalam buku tersebut merupakan latar di kehidupan nyata, sehingga para pembaca dapat lebih mudah mengimajinasikannya.
  • Dari setiap watak dan Tindakan para tokoh memiliki pengajaran serta pesan moral didalamnya.
  • Walau menggunakan alur campuran, cerita ini tetap mudah dipahami.
  • Plot twist yang tak dapat diduga sehingga membuat penasaran para pembaca.
  • Pemilihan diksi yang tepat menambah kesan bagi para pembaca.
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline