Pembudidayaan ikan lele yang dilaksanakan telah berjalan hampir 90%. Berbagai macam kegiatan seperti pemberian pakan rutin, pengecekan kebersihan kolam, pemanenan, hingga pengemasan produk olahan ‘Ikan’a Abon Lele’ telah berhasil dilakukan dengan lancar. Setelah berhasil melakukan pemanenan lele dengan hasil yang cukup memuaskan, proses pembuatan abon lele pun segera dilakukan mengingat waktu yang cukup terbatas.
Abon lele adalah salah satu makanan olahan berbahan utama lele yang berhasil diproduksi oleh KWT Sri Mulyo. Abon merupakan makanan tradisional yang biasanya digunakan untuk lauk karena rasanya yang gurih.
Mencari target pasar yang tepat merupakan tantangan tersendiri bagi Anggota PMM kali ini. Bagaimana tidak, kurang tenarnya abon lele dibanding abon sapi dan ayam membuat proses pemasaran kali ini harus dilakukan ekstra.
Dari segi rasa, abon lele tidak jauh berbeda dengan abon sapi atau ayam. Bau amis dari ikan sudah hilang oleh campuran bumbu-bumbunya, sehingga anak-anak pasti suka. Pengolahan abon lele ini juga cukup mudah, sehingga menjadi bisnis yang menjanjikan. Bahan dasarnya yang mudah didapat dan harganya terjangkau membuat abon lele juga lebih ekonomis ketimbang abon lainnya. Jika dibandingkan dengan abon sapi dan ayam, abon lele juga tidak kalah enaknya. Apalagi jika bau amisnya telah hilang, pembeli dari berbagai umur pun tentunya akan doyan.
Pandemi Covid-19 membuat kami harus mengubah cara pemasaran abon lele yang sebelumnya sering dilakukan diluar rumah. Memasarkan di sosial media adalah salah satu pemasaran yang saat ini marak dilakukan mengingat ketatnya protokol kesehatan yang harus ditaati dan mengharuskan segala kegiatan dilaksanakan secara online termasuk memasarkan produk.
