Lihat ke Halaman Asli

Ingatkah dengan Nikmat Sempat?

Diperbarui: 25 Juni 2015   01:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Meskipun Syawal sudah menjelang dan libur cuti bersama sudah usai, sampai sekarang masih inget sama isi khotbah Pak Masrukhi waktu tarawih Ramadan kemarin. Mungkin karena saking “deg”nya waktu itu, jadi masih nempel diingatan sampai sekarang. Waktu itu, kurang lebih beliau bilang gini, “Alhamdulillah, Allah masih memberikan nikmat sehat dan nikmat sempat. Menyempatkan kita melaksanakan tarawih di masjid ini,”.

Mengapa bikin “deg” banget? Karena pada umumnya, di setiap doa sebelumnya (sebelum dapet inspirasi dari beliau) saya belum pernah secara langsung menyebutkan “nikmat sempat” hingga sedetail itu, bahkan nikmat sempat untuk pergi ke masjid pun belum pernah saya utarakan. Masih sibuk berdoa, “Ya Allah, semoga Engkau mempermudah jalan rizki hamba agar hamba selalu sempat berbagi, semoga Engkau mengizinkan saya dan orang tua untuk sempat singgah di Mekah, mengizinkan orang tua saya untuk sempat menikahkan saya…”.

Kalau dipikir-pikir, memang benar ya? Jika Allah tidak “menyempatkan” kita untuk berbuat baik, susah pula jalan kita. Perkara yang paling simpel ya kaya’ beribadah di masjid itu. Meskipun masjidnya di depan rumahpun, kalau Allah tidak memberikan “nikmat sempat” meraih pahala 27 derajat, males aja bawaannya buat melangkah. Meskipun ada juga yang bilang, “yang penting kan niat, kalau sudah niat ya pasti sempat,”, tetapi menurut saya, kok keduanya harus sejalan ya? Walaupun kita sudah niat seniat-niatnya, kalau Allah belum menganugerahkan “nikmat sempat”, apa mau dikata?

Jadi sadar, perlu belajar semakin peka untuk mensyukuri “nikmat sempat” dari Allah. Alhamdulillah, masih diberikan kesempatan pula untuk menulis ini.  :)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline