Bagi mereka yang membaca tulisan saya hanya dari judulnya mungkin akan mengatakan saya tidak beragama, kafir atau lain sebagainya. Bukannya begitu orang yang hanya membaca sebagian, bahkan hanya membaca judul tapi sudah berkoar-koar seperti macan kelaparan. Bukan begitu, kaleng sarden ?
Saya punya mimpi, tentang Indonesia yang memilih menjadi Sekuler suatu saat nanti. Indonesia damai tanpa perang agama seperti yang sudah sangat sering terjadi selama ini. Saya sangat memimpikan Indonesia sekuler bkan berart pandangan bahwa Indonesia tanpa Tuhan atau bahkan saya yang kalian anggap tak ber Tuhan. Sejujurnya sungguh lelah dan menguras emosi. cukup mengerutkan dahi jika melihat berita dengan isi peperangan agama, penghinaan terhadap agama antara satu agama dan agama lainnya. Tentang bagaimana gereja dibakar, vihara dihancurkan, pengeboman disaat hari-hari besar keagamaan, pembakaran masjid, sengketa rumah ibadah dan lain-lain. Cukup mengerutkan dahi jika membaca banyak dari mereka yang bunuh-bunuh orang dengan menatas namakan Tuhan dan bawa-bawa agamanya. Tuhan mana yang mengajarkan untuk membunuh ?
Cukup lelah untuk melihat ketika hari besar keagamaan harus dijaga ketat oleh pihak kepolisian demi keamanan. Satu hal nyata yang jelas sekali, bahkan untuk sekedar beribadah dengan damai saja kita harus dijaga ketat karena takut akan dibom, diserang atau sebagainya. Lantas, dimana jaminan rasa aman dan tenang bahkan untuk sedang ibadah sebentar kepada Tuhan ?
Indonesia meletakan "Ketuhanan Yang Maha Esa" sebagai pancasla pertama, bukan keagamaan tertentu yang ada disana. Artinya bagi siapa saja bebas ntuk melakukan kegiatan keagamaan sesuai dengan syariat masing-masing.
Ya, saya sangat tahu dan sangat sadar. Bahwa mereka yang selalu memberikan rasa takut dan rasa tidak aman adalah oknum. Tidak ada agama manapun yang salah karena didalamnya mengajarkan norma kebenaran.
Bisa iya, bisa juga tidak. Bahwa Indonesia yang sekuler menjadikan negara ini damai dan bebas peperangan antar umat. Dimana semua meletakan Tuhan dihati dan dijiwa masing-masing. Tanpa harus memaksakan satu orang dan orang lainnya untuk ikut meyakini apa yang mereka yakini. Toleransi yang tinggi terhadap sesama umat beragama untuk melaksanakan indahnya dengan tentram, damai dan tenang. Menjaga dan merawat rumah ibadah tanpa membeda-bedakan ini rumah ibadah ini dan itu. menolong dan toleransi tanpa batas dengan tidak mengotak-kotakan suatu kaum.
Menyadari bahwa Indonesia adalah negara beradab dan ber Tuhan. Bukan negara dari satu agama saja. Selamat memahami Bhineka Tunggal Ika ssungguhnya :)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H