Lihat ke Halaman Asli

Sekilasan tentang Jokowi

Diperbarui: 17 Juni 2015   11:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Siapa yang tak kenal dengan Joko Widodo atau yang biasa akrab dengan panggilan Jokowi ini. Iya, beliau adalah presiden ke 7 RI yang baru beberapa bulan lalu dilantik bersama Jusuf Kalla sebagai wakilnya. Tulisan ini bukan dari pandangan ahli politik, atau pengamat politik handal. Tulisan ini adalah opini dari seorang mahasiswa biasa yang juga berstatus masyarakat Indonesia.

Beberapa tahun belakangan figur beliau sungguh sangat terkenal sekali, setiap hari namanya dan dirinya selalu kita dengar dipemberitaan televisi. Baik pemberitaan baik maupun jelek bahkan berita keji serupa fitnah. Beliau mulai "dianggap" ada sejak mencalonkan diri sebagai calon gubernur Jakarta pada saat ini. Saya pertama melihatnya di acara metro tv yang mewawancarai beliau. Saya sempat menyimak sebentar dari cara beliau bicara. Kesan pertama saya beliau adalah orang yang sungguh apa adanya. Dari situ saya sedikit demi seikit mencari tahu. Siapa ih orang ini, sehebat apa sampai mau mencalonkan diri sebagai gubernur Jakarta.

Singkat waktu, ternyata beliau terpilih menjadi Gubernur Jakarta. Sungguh semakin booming lah figurnya. Beliau salah satu pemimpin yang disayangi rakyat, beliau sangat dihormati.Mungkin beberapa orang bertanya kenapa sosok kurus kering ini bisa sebegitu terkenalnya bak artis ibu kota yang sedang naik daun. Bagi saya, alasannya sesederhana BEDA. Iya, beliau beda dari pemimpin rakyat yang lain. Beliau beda dari gaya pemimpin rakyat yang monoton begitu-begitu saja yang notabennya sangat gila hormat. Gaya beliau sederhana, tapi trendy dan simple. Dengan baju kotak-kotak andalannya yang sempat boming, dengan aliran  musik metal kesukaanya. Beliau dihormati rakyat tanpa harus diminta seperti bagaimana pejabat lain gila akan kehormatan.

Kenapa jokowi bisa sebegitu terkenalnya dan dengan mudahnya mendapatkan citra publik ? Mungkin alasannya karena apa yang dilakukannya adalah mulai dari hal-hal kecil dan sederhana yang banyak tidak dilirik pejabat lain, dari caranya memanusiakan manusia lain dengan tak pandang status sosial.

Ketika pejabat lain setelah dilantik biasanya langsung membenahi dari hal-hal besar yang dipandang banyak orang, beliau tidak. Beliau melakukan semuanya dari hal terkecil, dan sederhana. Contohnya adalah kunjungannya ke Papua dan membaur bersama masyarakat disana. Beliau mau ngobrol, berbincang, berdiskusi dan berbagi serta turun langsung untuk melihat realita. Bukan hanya diam di singgasananya menunggu laporan palsu dari anak buahnya. Beliau mau mengakrabkan diri dengan rakyat. Beliau mau mendengar. Dan kita semua tahu, menjadi pendengar yang baik itu tidaklah mudah.

Tidak bisa dipungkiri, beliau juga pemimpin yang "dibesarkan" media. Banyak yang tidak tahu menjadi tahu, karena pemberitaanya dimedia hampir selalu ada diacara berita televisi. Sebagai mahasiswi komunikasi saya tidak mengelak, jika sebagian citranya juga dibentuk dan diolah lalu diliput oleh media. Media secara tidak langsung membentuk citra Jokowi. Namun, apa yang diliput oleh media, hanya sebagian kecil yang kebetulan wartawan tahu kemudian meliputnya. Saya banyak membaca kesaksian dibeberapa tulisan, bahwa ada yang melihat jokowi bersama rakyat dan tanpa media juga tanpa pengawal :) . Satu yang wajib diingat, media bisa saja menimbulkan efek citra apapun dan bagaimana yang dimau, tapi saya yakin masyarakat Indnesia tidaklah bodoh. Masyrakat kita sudah pintar menilai, mana gerak tubuh yang tulus dan mana yang hanya dibuat untuk sekedar pencitraan.

Untuk bapak Presiden RI ke-7 Joko Widodo, sehat-sehat selalu pak, semoga bapak selalu dalam lindungan Tuhan yang maha kuasa. Amin

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline