Lihat ke Halaman Asli

Firrial EksaMaulidania

Mahasiswa Universitas Airlangga

Langkah Preventif untuk Mencegah Hepatitis Misterius

Diperbarui: 12 Juni 2022   10:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Tidak lama setelah kasus Covid-19 di Indonesia melandai, WHO kembali mengumumkan adanya Kejadian Luar Biasa yang disebut penyakit "Hepatitis Misterius" yang belum diketahui penyebabnya. Penyakit misterius ini telah menyerang ratusan anak yang tersebar di berbagai  negara. Hepatitis sendiri merupakan penyakit yang ditandai dengan adanya peradangan pada liver. 

Kondisi ini dapat disebabkan oleh banya hal, seperti infeksi virus, infeksi parasit, konsumsi alkohol, konsumsi obat-obatan tertentu, serta gangguan imunitas. Hepatitis yang umum didengar adalah Hepatitis A, B, C, D dan E. 

Bagaimana dengan "Hepatitis Misterius" yang baru ditemukan ini? Jika Hepatitis A disebabkan oleh Virus Hepatitis A, Hepatitis B disebabkan oleh Virus Hepatitis B (HBV) namun pada penyakit "Hepatitis Misterius" ini bukan disebabkan oleh Virus Hepatitis A, B, C, D, maupun E. 

Itulah salah satu alasan mengapa penyakit ini disebut dengan "Hepatitis Misterius". Selain belum diketahui penyebabnya, penyakit "Hepatitis Misterius" ini diketahui "hanya" menyerang anak-anak dibawah usia 16 tahun.

Penyakit hepatitis misterius pertama kali ditemukan 10 kasus hepatitis akut di Inggris Raya pada tanggal 5 April 2022. Hasil pemeriksaan di laboratorium tidak menemukan adanya virus Hepatitis A hingga virus Hepatitis E. Setelah dilakukan penyelidikan lebih lanjut ditemukan 74 kasus lain di Inggris Raya dimana 6 pasien telah mendapatkan transplantasi hati. Pada tanggal 21 April, WHO mengumumkan bahwa virus Hepatitis akut sudah tersebar di beberapa negara. 

Di Indonesia sendiri, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia telah mengonfirmasi terdapat 16 kasus hepatitis misterius hingga tanggal 26 Mei 2022. Kasus "Hepatitis Misterius" pertama di Indonesia diumumkan Kementerian Kesehatan pada tanggal 1 Mei 2022. Ketiga pasien anak diinformasikan datang ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo dalam kondisi kritis, sehingga pada akhirnya tidak terselamatkan.

Dikhawatirkan penyakit "Hepatitis Misterius" ini merupakan fenomena "puncak gunung es" dimana masih banyak kasus "Hepatitis Misterius" lainnya yang belum terlaporkan da terdata oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Kekhawatiran tersebut diperkuat oleh proses sequencing virus yang membutuhkan waktu cukup lama dalam menegakkan diagnosis. 

Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menghimbau masyarakat untuk waspada dan menjaga kebersihan serta menerapkan protokol kesehatan, terutama apabila berada di tempat umum. Apabila terdapat gejala-gejala yang mungkin terjadi maka dihimbau untuk segera melaporkan ke fasilitas atau instansi kesehatan.  

Gejala-gejala yang dialami pasien penderita hepatitis misterius antaralain adalah terjadinya perubahan warna urine yang menjadi gelap, warna feses pucat, terkena penyakit kuning, gatal-gatal, nyeri pada persendian, pegal-pegal, demam tinggi, mual-mual, diare, nyeri perut, nafsu makan menurun, lesu, muntah-muntah, dan juga kejang-kejang.

Sebagai Mahasiswa Kesehatan Masyarakat SIKIA Universitas Airlangga saya menyarankan untuk kita semua bersama-sama mencegah penyebaran virus "Hepatitis Misterius" dengan langkah-langkah sederhana. "Hepatitis Misterius" disebabkan oleh virus dan sangat terkait dengan kebersihan dan higienitas. 

Oleh karena itu, sebagai langkah awal untuk mencegah penyakit "Hepatititis Misterius" pada anak anak adalah dengan selalu menjaga kebersihan, rajin mencuci tangan, terutama setelah memegang benda di tempat umum, serta menghindari konsumsi makanan dan minuman yang belum matang atau jajanan yang belum terjamin kebersihannya. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline