Lihat ke Halaman Asli

Rivalitas MotoGP 2017 dan Kejutan dari Raider Baru

Diperbarui: 29 Maret 2017   02:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seri Losail Qatar. assets.kompas.com

Ketika semua mata tertuju pada sosok pebalap muda Maverick Vinales saya melihat nuansa Moto GP 2017 akan sedikit lebih seksi. Kepindahannya di Tim Yamaha Movistar menjadi satu sinyal kuat bagi para Raider lainnya tak terkecuali rekan satu timnya Valentino Rossi. Penampilannya di seri Qatar 27 Maret 2017 menjadi satu kado Manis untuknya tersendiri dan juga tim Movistar.

Sayangnya seri moto GP di Losail - Qatar di mulai tanpa qualifikasi. Tak ada jalan lain, itulah pilihan Race Direction. Ketimbang harus mengorbankan semua pihak dari para Raider, Sponsor, hingga hak siar. Cuaca hujan menjadi alasan utama kenapa kemudian qualifikasi di GP Qatar mesti di batalkan. Padahal Losail merupakan salah satu sirkuit pilihan dari sekian banyak sirkuit yang ada di dunia. Menjadi tuan rumah moto GP bukan hal yang main-main mesti banyak syarat di penuhi mulai dari jaminan keamanan, aksesibilitas hingga akomodasi.

Tak heran jika kemudian pembangunan sirkuit Losail ini menelan biaya yang cukup fantastis sebesar 58 juta dollar. Investasi ini menjadi satu pilihan selain untuk mendongkrak nama Negara maupun perekonomian dalam negeri. Kejadian yang menjadi perhatian pada Race Moto GP seri Losail beberapa waktu lalu adalah tertundanya Race hingga hampir 1 jam lamanya. Sirkuit yang basah menyebabkan para Race Direction harus bekerja ekstra untuk mengecek dan memastikan sirkuit aman walaupun nampak basah dan ada beberapa titik genangan.

Awalnya sirkuit ini di desain oleh para Engineer dengan tidak terlalu mempertimbangkan faktor hujan. Karena sirkuit ini di bangun di dekat Doha yang merupakan daerah gurun pasir. Olehnya itu pengembangan sistem Drainasenya tak terlalu begitu di perhatikan ketimbang di Sirkuit Sepang - Malaysia yang memang daerah hujan. Walaupun manusia berencana namun Tuhan berkata lain yah... Mau gimana lagi. Kini iklim Global pun tak menentu daerah gurun yang biasanya tak Hujan bisa saja hujan. Di daerah yang hujan pun demikian, waktu musim penghujan tak menentu. Seakan Sains dan Engineering tak mampu menerjemahkannya.

Musim moto GP 2017 kini telah di mulai banyak perubahan yang nampak mulai dari komposisi Team, Motor, hingga Raider baru. Kedatangan Vinales di Yamaha Movistar setidaknya akan mempengaruhi atmosfer musim ini. Hal itu terbukti ketika ia mampu mencatatkan namanya sebagai pole position di Seri Qatar. Secara pengalaman dan karier di moto GP ia mungkin kurang di banding Marc Marquez (Baby Alien). Tapi ia tercatat pernah menjadi pesaing Marc di minibike. Tak menutup kemungkinan rivalitas itu akan terjadi musim ini. Apalagi jika melihat pengalaman musim kemarin sewaktu ia bersama Team Suzuki. Di tambah lagi Motor yang di gunakannya pun cukup bagus.

Yamaha satu dari sekian banyak motor masih mengandalkan Corner Speed kemampuan untuk keluar dari tikungan lebih cepat. Ducati pun punya ciri khas berbeda, ia mampu lebih cepat jika mengandalkan track lurus. Setiap motor punya keunggulan masing-masing. Itu motor walaupun banyak faktor lain yang mempengaruhi motor yang kita tunggangi akan finish lebih dulu atau tidak.

Hanya saja jika boleh memilih, mungkin saya akan memilih Vinales. Bukan karena Marcquez sudah terlalu mainstream. Tetapi kan Vinales lebih muda 2 tahun darinya. Punya usia yang setidaknya lebih produktif untuk kompetisi yang panjang ini. Jika Marquez sebagai Baby Alien, Vinales barangkali sebagai Baby Face. Menyaksikan aksinya di Race beberapa waktu lalu,sungguh sangat memukai hati. Kepiawaiannya mengendalikan kuda besi sangat menegangkan dan membuat hati para penonton terguncang. Apa lagi sesaat terjadi pertarungan di lap terakhir bersama Andrea Dovizioso. Sungguh tak tahan rasanya ingin melihat aksinya di seri selanjutnya.

gomotogp.id

Sedangkan Valentino Rossi yang juga se-team dengan Vinales masih tak terlepas sebagai pusat perhatian khalayak. Ia satu dari legenda Moto GP yang prediksi akan merajai gelaran Moto GP 2017 setelah gagal di tahun kemarin. Tak bisa di pungkiri penjualan produk Yamaha di seluruh penjuru dunia termasuk Indonesia dipengaruhi oleh sosok Valentino Rossi. Ini lah salah satu alasan kuat kenapa kemudian ia masih di pertahankan di Movistar. Kepindahan Jorge Lorenzo di Ducati pun menjadi semakin menegaskan rivalitas kedua Pebalap ini. Walau pernah se-team yah... Inilah kompetisi. Raider harus fair dan survive. Sebagai sosok yang sudah cukup senior, Rossi pun sudah paham dengan berbagai perubahan kondisi di Moto GP. Nampak di seri Losail - Qatar, meski start dari posisi 10, ia mampu menapaki jalan hingga mendapatkan podium ketiga. Setidaknya dari Rossi saya bisa belajar untuk lebih bersabar menapaki lika-liku kehidupan ini. Walau begitu banyak ujian yang datang.

Namun satu lagi yang menjadi kejutan baru ketika menyaksikan seri Moto GP Losail – Qatar. Saya melihat ada nuansa kejutan baru yang muncul, ia adalah Johann Zarco. Bermain di Team Yamaha Tech3 dengan motor yang baik dan kemampuan dari kompetisi moto 2 akan melahirkan perpaduan yang apik. Barangkali beda nya hanya pada kapasitas motor, tetapi kemampuan mengendalikan motor yang hampir merata di moto 2 adalah modal awal. Ia baru saja naik di Moto GP tetapi mampu membuat tercengang seorang Valentino Rossi.

"Saya mengharapkan Zarco berada di depan, tapi tidak seperti itu. Dia juga menjadi mimpi buruk saya sepanjang tes musim dingin, karena Zarco selalu berada di depan. Jonas Folger juga mengejutkan," ujar Rossi seperti dikutip dari Crash.net.

Rossi pun fair mengakui kemampuan Zarco, apalagi jika melihat kariernya yang cemerlang di Moto 2. Dua kali berurut-turut merajai kelas Moto 2 bukan hal yang mudah. Zarco mampu memimpin seri Qatar hingga putaran ke 6. Hanya saja ia harus terjatuh karena pilihannya. Ia memilih untuk memacu motornya dengan cepat hingga resiko terjatuh yang tak dapat di hindarkan. Apabila ia sedikit lebih sabar mungkin saja ia takkan terjatuh. Oh... Zarco, mungkin kamu harus jatuh kali ini tapi tidak untuk di lubang sama, masih ada seri selanjutnya. Setidaknya kamu bisa menjadi kejutan baru di musim ini di tengah-tengah mainstream Rossi, Lorenzo, ataupun Marcquez. Semoga saja kita sama-sama bisa lebih bersabar.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline