Lihat ke Halaman Asli

Firna Zahwa Firdausi

Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Tren Squid Game Gemparkan Jagat Raya, Apa itu Squid Game?

Diperbarui: 7 Januari 2022   00:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Poster serial "Squid Game" asal Korea Selatan (foto diambil dari Kompas.com).

Beberapa bulan terakhir ini, belahan dunia sempat dihebohkan dengan drama atau serial yang sangat viral di mana-mana. Adanya serial ini mampu membuat tren baru di tengah-tengah penduduk bumi khususnya masyarakat Indonesia. Serial Squid Game berasal dari Negara Korea Selatan. Serial ini ditanyangkan di salah satu platform streaming yakni Netflix pada bulan September 2021. Serial ini menjadi trending topik di 83 negara yang ada di layanan Netflix. Menurut co-CEO Netflix Ted Sarandos mengatakan, "Squid Game saat ini menjadi pertunjukan terbesar sejarah Netflix dalam bahasa apa pun," seperti dilansir dari ABC News, Sabtu (2/10/2021), (dikutip kembali dari Kompas.com).

Serial yang memiliki sembilan episode ini mengisahkan tentang perjuangan 456 orang yang melakukan berbagai macam permainan dan rela mempertaruhkan nyawa mereka untuk mendapatakan hadiah yang sangat besar. Tak hanya itu para pemain juga harus berjuang dan harus berhasil melewati berbagai rintangan dalam permainan yang sederhana namun mematikan agar mereka dapat bertahan hidup. Hal itulah yang membuat serial ini sangat menarik perhatian publik.

Budaya populer ialah artefak-artefak dan gaya-gaya ekspresi manusia yang berkembang dari kreativitas orang kebanyakan dan beredar di kalangan orang-orang menurut minat, preferensi, dan selera mereka (Lull, 2000 :165). Serial Squid Game termasuk ke dalam budaya populer karena serial Squid Game banyak digemari dan dinikmati oleh masyarakat kita pada akhir-akhir ini. Masyarakat penikmat drama korea tidak lepas dari faktor pendorong dan faktor penarik. Faktor penarik berasal dari terpaan media dan informasi dari pertemanan atau lingkungan sekitar. Sedangkan untuk faktor pendorong berasal dari diri sendiri karena seringnya media menayangkan serial atau drama sehingga menimbulkan dan meningkatkan rasa ingin tahu masyarakat (Ridaryanthi, 2014).

Media sosial menjadi bagian dari perkembangan budaya pop dan media sosial juga menjadi sarana penyemai gagasan, ekspresi diri, serta menjadi bagian dari komodifikasi pesan-pesan (Ishaq, R dan Mahanani, P., 2018). Hitsnya penggunaan media sosial (IG, Twitter, Tiktok dan Facebook) pada saat ini menjadikan serial ini makin banyak dikenal dan diikuti oleh masyarakat. Serial Squid Game mampu dengan cepat memegaruhi masyarakat dengan sangat luar biasa sehingga masyarakat seolah-olah terbius dan terhipnotis hingga langsung mengikuti serial ini, mulai dari permainannya, gaya berpakaian pemainnya, dan masih banyak lagi. Dilansir dari Kompas.com, Peneliti Pusat Riset Masyarakat dan Budaya Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Ranny Rastati menjelaskan, "Yang menarik, saat penonton merasakan ada harapan dari keputusasaan pada karakter-karakter di Squid Game, mereka dikejutkan oleh plot twist yang mengerikan. Plot twist ini yang menjadi daya pikat utama karena berhasil mempermainkan hati penonton."

Tren-tren yang sempat menghebohkan jagat raya dari serial Squid Game yang pertama tentu tren menonton serial Squid Game. Kemudian adanya tren permainan "Lampu merah lampu hijau". Setelah serial Squid Game tayang, boneka dengan jargon "Mugunghwa kkochi pieoseumnida" sangat ramai diperbincangkan oleh masyarakat. Selanjutnya tren menggunakan kostum dan barang-barang yang bertema Squid Game. Berbagai bentuk barang yang memiliki ikon-ikon dari Squid Game banyak sekali dibeli oleh masyarakat seperti mainan, baju-baju, dan barang-barang lainnya. Tren selanjutnya yakni tren membuat permen dalgona atau dalgona candy Squid Game. Masyarakat berlomba-lomba mengikuti challenge ini, bahkan di media sosial challenge dalgona candy ini dijadikan filter yang dinamakan efek "Game Permen Dalgona". Banyaknya masyarakat yang mengikuti dan tertarik dengan serial ini hingga menjadikan tren-tren dari serial ini sebagai tren atau budaya populer baru di kalangan masyarakat.

Tayangan serial Squid Game juga membawa budaya baru di tengah masyarakat kita saat ini, bisa dikatakan hampir ke seluruh penjuru dunia. Terutama ke dalam masyarakat Indonesia dengan sangat cepat. Hal ini ditandai dengan meningkatnya minat belajar terhadap Bahasa Korea semenjak penayangan serial Squid Game di Netflix. Seperti banyaknya bertebaran akun-akun di media sosial dan aplikasi yang membuat konten-konten untuk belajar Bahasa Korea.

Keberhasilan serial Squid Game ini juga menujukkan dan memperkuat pengaruh Korea Selatan yang samakin besar pada budaya populer global. Bahkan semenjak kemunculannya serial ini langsung menjadi serial yang sangat booming hingga banyak masyarakat menjadikan tren Squid Game sebagai suatu hal yang bisa dikatakan sebagai kebutuhan sekunder. Masyarakat berlomba-lomba mengikuti tren di serial Squid Game. Bahkan serial ini mampu membuat gaya hidup baru dalam masyarakat kita saat ini. Masyarakat mulai mengubah perilaku dengan selalu membicarakan, menonton, mengikuti tayangan yang ada di dalam serial Squid Game. Bahkan masyarakat rela membeli barang-barang baru yang bertema Squid Game. Bukan hanya itu saja masyarakat juga banyak yang memanfaatkan fenomena tren Squid Game ini sebagai ladang usaha mereka seperti restoran, kafe, dan usaha makanan yang mengusung tema Squid Game, toko-toko pakaian yang menjual pakaian dengan gambar atau simbol-simbol yang bertemakan Squid Game dan masih banyak lagi usaha dari fenomena Squid Game.

REFRENSI :

Buku : 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline