Saat ini Indonesia bahkan seluruh dunia sedang dilanda pandemi. Dalam istilah kesehatan, pandemi berarti terjadinya wabah suatu penyakit yang menyerang banyak korban, serempak di berbagai negara. Wabah penyakit ini disebut Covid-19. Virus ini bisa menyebar dengan cepat dan menular melalui droplet dari saluran pernapasan. Di Indonesia sendiri, diberlakukan program PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar). Penyebaran ini menyebabkan banyak sistem di masyarakat yang harus berubah. Seperti, Kerja dilakukan di rumah, dan sekolah juga dilaksanakan secara online. Tak hanya itu, semua kegiatan yang ada luar rumah harus dihentikan. Sehingga membuat masyarakat harus tetap produktif namun tetap di dalam rumah. Namun perubahan ini membuat sistem ketahanan keluarga sedikit tergoyahkan terutama perempuan.
Peran perempuan di dalam kondisi seperti sekarang ini sangat penting untuk meredam segala potensi yang dapat menimbulkan masalah dalam keluarga. Di Indonesia sendiri jumlah perempuan masih sangat mendominasi dari laki-laki, potensi ini membawa perempuan berada di garis terdepan dalam setiap aspek pembangunan bangsa dan juga dalam berbagai permasalahan yang timbul seperti kondisi saat ini. Karena di kondisi saat ini, perempuan dituntut untuk melakukan 3 peran sekaligus dalam kondisi pandemi seperti sekarang ini, yaitu mengurus keluarga, bermasyarakat, belum lagi untuk perempuan yang bekerja di perusahaan maupun intansi mereka harus produktif dalam pekerjaannya saat di rumah. Perempuan juga berperan penting dalam pencegahan virus yang berbahaya ini di dalam keluarga. Contohnya, mengajak anggota keluarga untuk hidup sehat seperti memasak makanan yang sehat, olahraga, berjemur, serta membiasakan diri untuk mencuci tangan.
Peran perempuan yang tak kalah penting pada kondisi sekarang ini, disamping menjaga kesehatan di dalam keluarga adalah menjadi pendamping belajar anak saat dirumah. Walaupun mendampingi anak belajar menmang sudah biasa dilakukan di sela-sela waktu kesibukan mengurus rumah tangga, tetapi untuk kondisi seperti sekarang ini sangat berbda dengan sebelumnya, karena ini membutuhkan waktu yang lebih banyak untuk menemani dan mengawasi anak belajar dirumah.
Dari yang kita lihat bahwa pada masa pandemi covid-19 ini sangat banyak tantangan yang harus dihadapi oleh perempuan. Tetapi mereka berusaha melewati semua tantangan tersebut dengan baik. Ketika ada kesulitan dalam memanajemen keluarga tentu ada pengaruhnya terhadap pekerjaan, begitu juga sebaliknya. Inilah hal tersulit yang harus dimanajemen oleh perempuan. Dan pada masa ini, perempuan mempunyai multi peran yaitu disamping menjadi pekerja di luar rumah, menjadi ibu rumah tangga, dan juga harus mampu menjadi guru pendamping bagi anak-anaknya dalam belajar daring. Sehingga perempuan dihadapkan pada kesulitan membagi waktu dalam situasi yang bersamaan.
Hal ini seperti yang dikemukakan oleh Talcott Parsons, teori tentang struktur fungsionalisme. Menurut teori ini keluarga merupakan suatu sistem sosial yang terdiri dari bagian-bagian atau elemen yang saling berkaitan dan saling menyatu dalam keseimbangan. Perubahan yang terjadi pada satu bagian akan membawa perubahan pula terhadap bagian yang lain. Sebaliknya kalau tidak fungsional maka struktur itu tidak akan ada atau akan hilang dengan sendirinya. Jika dikaitkan dengan ketahanan keluarga di masa pandemi. Setiap anggota keluarga mempunyai peran nya masing-masing.Seperti ayah sebagai kepala keluarga dan pencari nafkah, anak belajar, dan ibu yang mengajarkan anak dan mendidik anak tentang kehidupan. Apabila peran masing-masing tidak berjalan dengan baik, maka ketahanan keluarga akan terganggu. Karena keluarga merupakan bernteng terakhir dalam menghadapi pandemi saat ini. Diperlukan kerja sama yang maksimal dan baik terutama dari perempuan (ibu) untuk memastikan kondisi keluarga berjalan dengan baik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H