Kegiatan Temu Orang Muda Katolik
Calon Paroki Stasi St. Stefanus Tanah Siang Selatan, Keuskupan Palangkaraya
"Pemeliharaan Ciptaan Tuhan"
Stasi St. Stefanus Tanah Siang Selatan yang merupakan calon paroki, pemekaran dari Paroki St. Klemens Puruk Cahu, Keuskupan Palangkaraya mengadakan kegiatan temu Orang Muda Katolik (OMK). Kegiatan temu OMK dilakukan pada tanggal 10-11 Februari 2024. Sebagai calon Paroki tentunya ada banyak hal yang perlu dipersiapkan, salah satunya adalah kelompok orang-orang muda. Orang-orang muda adalah harapan yang menyenangkan bagi Gereja. Orang-orang muda bukan sekadar masa depan Gereja, melainkan mereka adalah masa kini Gereja. Gambaran Gereja dimasa mendatang merupakan hasil bentukan masa kini. Dan itu tentunya ada pada orang-orang muda.
Kegiatan temu orang muda Katolik Stasi St. Stefanus ini mengambil tema "Pemeliharaan Ciptaan Tuhan". Tema ini dipilih sesuai dengan konteks dan situasi wilayah stasi dan orang-orang muda sendiri. Pertama, wilayah stasi St. Stefanus yang berada di Kecamatan Tanah Siang Selatan adalah daerah tambang emas dan masih memiliki hutan yang alami dengan banyak mata air dan air terjun yang indah.
Kedua, situasi orang-orang muda yang belum menyadari betul kekayaan alam semesta sehingga berdampak pada kemampuan untuk mengolahnya. Oleh karena itu, kegiatan temu OMK ini bertujuan untuk memberikan edukasi, bimbingan dan motivasi bagi mereka. Dalam kegiatan ini terdapat tiga orang sebagai narasumber, yakni Pastor Sipri, SSCC (Pendamping OMK), Sr. Irene, KYM (Kepala Sekolah SMA Christian Center), dan Ibu Marta (Bidan Desa Puruk Kambang).
Acara pembuka temu OMK pada Sabtu, 10 Februari, pukul 16.00. Dilanjutkan degan pengisian kehadiran setiap peserta dan kata pengantar oleh ketua panitia. Selanjutnya, pada pukul 18.00 dimulai dengan sesi mendengarkan para narasumber. Pembicara pertama, Sr. Irene, KYM yang memiliki latar belakang di dunia pendidikan memberikan input yang kaya dan mendalam. Sr. Irene mengawali pembicaraannya dengan mengapresiasi situasi alam Kalimantan yang kaya dan subur.
Ia juga mengagumi orang-orang Dayak yang sangat mengaja kearifan lokal dan budaya. Selanjutnya, Sr. Irene juga memberikan kesadaran tentang meningkatkan potensi orang muda karena melihat situasi saat ini banyak orang-orang muda memutuskan untuk menikah muda. Maka ia menegaskan pentingnya pendidikan. Pendidikan adalah kunci untuk membuka masa depan yang lebih baik. Dengan Pendidikan yang baik, kita akan mampu mengolah alam semesta yang kaya dan subur ini dengan baik pula.
Kesempatan selanjutnya adalah Ibu Marta seorang Bidan yang bertugas di Desa Puruk Kambang. Sebagai seorang Bidan, Ibu Marta memberi Edukasi terkait kesehatan. Ia mengawali pembicaraannya dengan bertitik tolak dari manusia sebagai ciptaan Allah yang istimewa dan berharga.