"Berakit-rakit ke hulu berenang ke tepian, bekerjalah dahulu, berjuanglah dahulu, baru kemudian bersenang senang", kiranya itulah penggalan lirik lagu Rhoma Irama yang menggambarkan perasaan Syaeful Husni Sadikin, seorang pemain alat musik trombone. Senang bukan kepalang, bahagia tak terkira dan tidak menyangka bisa bergabung dengan SONETA, salah satu group musik legendaris di Indonesia bahkan di dunia.
Syaeful adalah pemain trombone pertama di SONETA. Menurutnya sejak awal tidak ada pemain trombone di SONETA. Untuk pertama kali SONETA menggunakan format brass section sekitar tahun 80 an. Pemain trumpet terdiri dari Dadi (trumpet), Anto (tenor saxophone) Farid (alto saxophone), ada pergantian Farid diganti Subiyanto, Subiyanto diganti oleh Koko dan Anto diganti oleh Banda.
Formasi SONETA dengan brass section berjalan sampai sekarang. Pada pada tahun 2017 Dadi pensiun karena faktor usia dan kondisi pisik sudah tidak prima, maka posisi trumpet diganti Sopran Saxophone/ Baby yaitu Roma. Dengan demikian format brass section terdiri dari Syaeful (trombone), Banda (alto saxophone), Koko (tenor saxophone), Roma (baby saxophone).
Syaeful mulai bergabung dengan SONETA pada tahun 2014. Berawal ketika Syaeful mendapatkan pekerjaan di salah satu stasiun TV. Teman satu band Syaeful yang bernama Kiki kebetulan anak pak Koko pemain saxophone di SONETA. Waktu itu dengan nada bercanda Syaeful berkata kepada Kiki untuk menyampaikan pesan kepada ayahnya agar SONETA memakai trombone. Kiki merespon sambil tertawa dan Syaeful tidak membayangkan apa yang akan terjadi selanjutnya. Ternyata Kiki benar menyampaikan pesan Syaeful kepada ayahnya.
1 bulan kemudian Syaeful dihubungi Koko. Lewat sambungan pesawat telpon, Koko menawarkan Syaeful untuk main bersama SONETA. Alangkah senang dan bahagianya Syaeful mendapatkan tawaran tersebut. Syaeful dikabari bahwa akan ada jadwal latihan SONETA di Depok. Koko menyarankan agar Syaeful datang ke rumahnya di Bogor 2 hari sebelumya untuk mempelajari lagu-lagu. Dari song list yang dilihatnya tidak satupun yang Syaeful hafal, karena tidak terbiasa main musik dangdut sebelumnya. Syaeful serius berlatih selama 2 hari dan minta izin kepada Koko untuk menulis partitur 12 lagu SONETA.
Kesempatan yang dinantikan pun tiba, Syaeful mengikuti latihan bersama SONETA untuk persiapan pertunjukan di salah satu stasiun TV. Sebelum latihan lagu pertama dimulai, Rhoma Irama meminta Syaeful untuk memainkan sendiri trombone lagu yang akan dibawakan. Kemudian main bersama, demikian seterusnya sampai 12 lagu selesai. Alhamdulillah berkat latihan intensif, Syaeful dapat memainkan trombone kesayangannya dengan lancar.
Syaeful berbincang dengan Roma Irama tentang pengalamannya dalam bermusik. Rhoma Irama bertanya kesiapan Syaeful bergabung dengan SONETA. Kemantapan hati dan penuh keyakinan, Insya Allah saya siap bergabung dengan SONETA jawab Syaeful . Alhamdulillah Syaeful sangat menikmati kebersamaannya dengan SONETA dan "pa Haji", demikian sapaan akrab Rhoma Irama. Selanjutnya Syaeful diberi kostum sebagai simbolis tanda diterima menjadi bagian dari keluarga SONETA.
Bersama personil SONETA lainnya, Syaeful bermain dengan formasi yang terdiri dari H. Rhoma Irama (Vokal & Gitar), Mamat (Keyboard), Zuhri Nasir (Mandoline), Bachrudin (Seruling), Zulham Effendi (Dholak Gendang), H. Chovif (Gendang /Drum), Achmadi (Bass), Didi Kharisman (Rhytm), Banda (Saxophone Alto), Koko Sawaludin (Saxophone Tenor), Rorom (Baby Saxophone) Syaeful Husni Sadikin (Trombone), Fuji, Aida, Dewi dan Neneng sebagai SONETA Femina (Backing Vocal).
Syaeful bergabung dengan SONETA sampai akhir 2015. Karena kondisi Syaeful masih ngajar di Bandung dan luar kota, akhirnya Syaeful mengundurkan diri. Syaeful terakhir manggung bersama SONETA malam tahun baru 2016 di Palembang. Atas izin Allah SWT pada bulan April 2019 Syaeful dihubungi kembali untuk main bersama SONETA, karena pemain trombone yang sempat menggantikannya mengundurkan diri. Syaeful bergabung kembali dengan SONETA sampai sekarang.
Sebagai session player, Syaeful bisa bermain musik dengan siapa saja. Jika sewaktu-waktu ada jadwal SONETA, maka Syaeful main dengan SONETA. Menurutnya meskipun di SONETA tidak ada kontrak tertulis, tetapi SONETA harus menjadi prioritas. Syaeful berusaha untuk memenuhi standar permainan saxophone yang diinginkan Rhoma Irama. Menurutnya semua personil SONETA sangat welcome. Meskipun mereka musisi senior, profesional dan sangat berpengalaman, namun mereka memperlakukan Syaeful dengan baik. Syaeful pernah merasakan ditegur dan diingatkan oleh Rhoma Irama, ketika melakukan kesalahan dalam latihan. Baginya hal tersebut pengalaman yang sangat berharga dan wajar terjadi.