Lihat ke Halaman Asli

Frmn_

Sebagai manusia abstrak

Kritik Novel Mahabharata Karya Nyoman S Pendit pada Bab 51 "Kematian Duryodhana"

Diperbarui: 18 Desember 2023   08:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Cerita ini mengisahkan kesedihan Duryodhana atas kematian Karna dan penolakannya untuk menghentikan perang, yang berujung pada pertempuran sengit antara Kauravas dan Pandavas. Duryodhana akhirnya dikalahkan oleh Bhimasena dan meninggal, meskipun Krishna berusaha menghentikan pertempuran. Balarama marah pada tindakan Bhimasena dan menghadapi Krishna, tetapi Krishna membela Pandavas. Aswatthama bersumpah untuk membalas kematian ayahnya dan Duryodhana, lalu merencanakan serangan terhadap Pandavas saat mereka tidur, yang mengakibatkan banyak prajurit Pandava tewas. Meskipun Aswatthama membenarkan tindakannya dengan mengutip kesalahan-kesalahan Pandavas, ia akhirnya dikutuk atas tindakan tidak terhormat dan kejamnya. Cerita berakhir dengan akibat dari serangan tersebut dan penyelesaian konflik.

Novel ini memberikan gambaran yang mendalam tentang konflik moral, pertimbangan etis, dan penderitaan emosional yang dialami oleh para karakter pasca perang. Novel ini berhasil menggabungkan tema-tema balas dendam, keadilan, dan kompleksitas sifat manusia, menjadikannya bacaan yang memprovokasi pikiran dan menarik. Namun, beberapa kritik dapat diarahkan pada penggambaran kekerasan yang sangat rinci dan terperinci, terutama dalam adegan pembunuhan yang dilakukan oleh Aswatthama terhadap Dristadyumna dan anak-anak Draupadi. 

Penggambaran kekerasan yang ekstensif ini mungkin dapat mengganggu beberapa pembaca dan menimbulkan pertanyaan tentang kebutuhan akan detail yang sedemikian rupa. Selain itu, novel ini juga dapat dikritik karena kurangnya eksplorasi lebih dalam tentang konsekuensi moral dari tindakan Aswatthama, Kripa, dan Kritawarma, serta kurangnya refleksi yang mendalam tentang dampak psikologis dari peristiwa-peristiwa tragis yang digambarkan dalam novel ini. Lebih banyak eksplorasi pada aspek-aspek ini mungkin akan memberikan kedalaman emosional yang lebih besar pada cerita.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline