Lihat ke Halaman Asli

Cara Mencari Kebenaran Logika

Diperbarui: 1 Januari 2016   22:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Bagaimana Cara Mendapatkan Kebenaran?

Sebelum masuk ke dalam penjelasan , tentunya kita harus melihat Teori Teori dasar para tokoh-tokoh ilmu tentang Arti Kebenaran dalam sudut pandang keilmuan yang mereka telah ciptakan dan menjadi referensi pengetahuan bagi kita semua, Kebenaran adalah fidelity to objektive reality (kesesuaian pikiran dengan kenyataan). Teori ini dianut oleh aliran realis. Pelopornya Plato, Aristoteles dan Moore dikembangkan lebih lanjut oleh Ibnu Sina, Thomas Aquinas di abad skolatik, serta oleh Berrand Russel pada abad modren.

Dalam Tugas Materi Perkuliahan Logika, penulis akan mencoba menjelaskan bagaimana Mendapatkan Kebenaran itu ditinjau dari sisi LOGIKA. Seperti kita ketahui bersama, fungsi  dasar dari Logika adalah menentukan penalaran Akal kita untuk dapat memisahkan mana yang Benar dan Mana yang Tidak Benar. Benar menurut kita belum tentu benar menurut orang lain, para tokoh-tokoh Filsuf Seperti Charles S Pierce ( 1914 – 1939 ) yang menganut Teori Pragmatisme dalam mencari kebenaran lebih dititik beratkan pada akibat-akibat atau hasilnya yang bermanfaat secara praktis. Tiga teori yang menjadi dasar dari sisi Pragmatis adalah :

  1. Sesuai Keinginan dan Tujuan
  2. Adanya Keseuaian dalam Eksperimen
  3. Eksistensi

Konsep Logika atau Logika Itu sendiri adalah cabang ilmu Filsafat yang secara tidak langsung akan berhubungan langsung terhadap kaidah-kaidah yang ada didalamnya. Dalam logika dikenal metode cara mendapatkan Kebenaran dangan metoda cara Berfikir secara Induksi dan Deduksi dimana didalamnya telah dilakukan penelitian-penelitian yang sistematis, tepelajar berdasarkan bidang ilmu atau object yang menjadi tujuan Pengetahuan.

Dalam proses penalaran yang akan dilakukan secara induktif atau deduktif kita tidak boleh melalaikan pokok-pokok yang oleh logika disebut azas Berpikir ( Drs. H Mundari ), kapasitas dari asas ini adalah mutlak agar kita bisa lurus dalam berpikir , tiga asas pemikiran antara lain :

  1. Asas Identitas
  2. Asas Kontradiksi
  3. Asas Penolakan Kemungkinan Ketiga.

Menurut penulis, CARA MENDAPATKAN KEBENARAN dalam sudut pandang LOGIKA adalah dengan tercapainya syarat syarat Keseluruhan Sistem analisis dalam mengambil atau mendapatkan Konklusi atau kesimpulan terhadap suatu keilmuwan, titik dari pengetahuan adalah tercapainya kebenaran Keilmuwan. Keilmuwan memiliki sifat logis yang oleh karena itu kepentingan keilmuwan tidak mungkin melepaskan Kepentingannya terhadap Logika.

Kebenaran Menurut Sosiologis

Definisi Sosiologi menurut penulis adalah Ilmu yang mempelajari tentang hubungan masyarakat dengan individu begitupun sebaliknya, ilmu sosiologi memiliki konsep konsep penelitian yang harus dilalui dalam melihat gejala-gejala social yang timbul dalam masyarakat dalam hubungan sosial untuk menciptkan keseimbangan. Para ahli menyebutkan bahwa objek material dari ilmu sosiologi adalah kehidupan social manusia dan gejala serta proses hubungan manusia. Dalam objek formil ilmu sosiologi meliputi :

  1. Pengertian tentang sikap dan tindakan manusia terhadap lingkungan hidup manusia dalam kehidupan sosialnya melalui penjelasan ilmiah
  2. Meningkatkan keharmonisan dalam kehidupan bermasyrakat
  3. Meningkatkan kerjasama antar manusia.

Dalam ilmu sosiologi, setelah mengenali atau mendapatkan objek nya, maka dilakukan metode penelitan yang dilakukan melalui pendekatan dengan Metode Kumulatif dan Metode Kuantitatif, disini juga penulis menambahkan bahwa disamping metode diatas ada metode-metode yang lain yang lain seperti Metode Induktif, Deduktif, Empiris, Rasional dan metode Fungsional.

Dalam Sosiologi objek yang dipelajari adalah apa yg terjadi sekarang dan bukan apa yang seharusnya terjadi pada saat ini.

Pada kesimpulannya Penulis menggambarkan Bahwa KEBENARAN SOSIOLIGI adalah kebenaran suatu analisa terhadap Gejala sosial yang timbul di masyarakat dengan tujuan tercapainya sebuah keseimbangan dalam pergaulan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline