Siapa yang mengira kedatangan turis asing yang sejatinya dianggap membawa berkah karena diharapkan bisa meningkatkan sektor ekonomi, namun beberapa diantaranya juga membawa sisi negatif yang tidak diperkirakan.
Beberapa waktu lalu di Bali, telah terbongkar kasus warga asing yang membangun laboratorium obat terlarang, yaitu clandestine laboratory ganja hidroponik dan mephedrone di vila Kawasan Canggu, Badung, Bali. Tidak hanya itu, bahkan hal aneh yang terdeteksi pihak berwajib adalah hebohnya turis asing yang membuat sekte sesat di Bali, dan mungkin itu baru beberapa masalah yang ditimbulkan turis asing.
Meskipun terkadang menimbulkan masalah, namun kehadiran turis asing juga memberi dampak positif, seperti bertambahnya visa, bertambahnya pendapatan ekonomi daerah, dan masih banyak hal positif lainnya.
Melihat berbagai efek negatif dan positif tersebut, memang semua tidak bisa dipukul rata. Namun pemerintah bisa belajar dari negara tetangga, seperti Thailand dalam mengontrol datangnya turis asing ke Indonesia.
Belajar dari Thailand dalam Membatasi Turis Asing
Mungkin ada pertanyaan dalam benak kita, mengapa para turis harus dibatasi kedatangannya padahal kedatangan mereka akan mendatangkan uang khususnya pendapatan dan devisa negara?
Sebenarnya ada banyak alasan. Termasuk didalamnya efek negatif dengan kedatangan mereka (turis asing) yang datang ke Indonesia.
Mengambil informasi dari kompas.id, Pemerintah Thailand memang sengaja melakukan pengetatan dengan kebijakan yang dibuatnya untuk warga negara asing yang akan masuk ke Thailand, hal ini sengaja dilakukan untuk menyeleksi wisatawan dan sekaligus juga mencegah perdagangan manusia (human trafficking).
Selain itu, juga terdapat kebijakan baru yang diterapkan Pemerintah Thailand, yaitu dengan menunjukkan bukti kemampuan finansial yang menjamin hidupnya selama di Thailnd.
Pemerintah Indonesia bisa meniru langkah Pemerintah Thailnd tersebut agar bisa menciptakan pariwisata berkualitas, dan juga mencegah efek negatif perilaku turis asing di Indonesia.
Terdapat beberapa hal yang dilakukan pemerintah Thailand, salah satunya dengan memberikan persyaratan yang harus dipenuhi warga Indonesia, seperti (instagram.com/indonesiainbangkok/):
- Paspor memiliki masa berlaku miniml 6 bulan.
- Memiliki bukti return ticket, atau tiket lanjutan ke negara tujuan lainnya.
- Memiliki bukti pemesanan akomodasi atau hotel selama di Thailand.
- Memiliki bukti finansial untuk bisa menunjang biaya hidup selama di Thailand seperti membawa uang tunai yang cukup, dengan jumlah minimal THB 15.000 sampai 20.000 atau sekitar Rp. 6.500.000 per orang.