BMKG (Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika) pada hari Selasa 30/4/2024 melaporkan Gunung Ruang di Sulawesi Utara meletus. Statusnya mengalami perubahan dari level III (Siaga) menjadi level IV (Awas).
Tidak ada yang tahu apa yang terjadi esok hari. Begitu pula dengan meletusnya Gunung Ruang yang berada di Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), Sulawesi Utara. Bahkan letusan gunung berapi ini sampai melontarkan abu vulkanik yang menyebar sampai ke Provinsi Gorontalo.
Selain letusan Gunung Ruang, hal yang harus diwaspadai juga adalah potensi terjadinya tsunami yang dipicu oleh runtuhnya material erupsi yang masuk ke laut. Tentunya hal ini membuat masyarakat yang tinggal di dekat pantai harus waspada atas potensi lontaran batu pijar, awan panas, hingga tsunami yang muncul.
Kesiapan dan Kesigapan Pemerintah dalam Mitigasi Meletusnya Gunung Ruang
Erupsi Gunung Ruang yang terjadi tentu membawa efek bagi masyarakat yang tinggai di sekitar dan dekat dengan Gunung Ruang.
Tentunya hal ini membutuhkan bantuan dari pemerintah, khususnya pihak terkait agar bisa membantu masyarakat yang terdampak.
Hal ini seperti yang disampaikan oleh Muhadjir Effendy-Menko PMK, pada Kamis (2-5-2024) yang menyampaikan bahwa Pemerintah berencana akan melakukan relokasi atas 300 kepala keluarga yang terdampak erupsi Gunung Ruang, di Kepulauan Sitaro, ke lokasi yang lebih aman dari dampak erupsi Gunung Ruang tersebut.
Tentunya dengan kesiapan dan kesigapan Pemerintah dalam hal ini BNPB (Badan Nasional Penanggulangn Bencana) hal ini akan memberikan efek positif sehingga masyarakat juga terayomi dan terbantu dengan kesiapan dan kesigapan pemerintah, khususnya pihak-pihak terkait.
Terdapat beberapa hal yang menjadi hal penting yang dilakukan BNPB dalam menangani korban erupsi Gunung Ruang tersebut, antara lain:
- Segera melakukan pendataan atas pemukiman yang terdampak bencana "by name dan by address".
- Setelah mendapatkan kepastian data, maka Pemerintah Pusat dan Pemerintah Derah segera menetapkan rehabilitasi dan rekonstruksi yang akan dilakukan.
- Apabila dipandang aman, maka akan dilakukan perbaikan, baik untuk perbaikan yang rusak ringan, sedang sampai berat termasuk dengan skema biayanya.
Khusus untuk 300 KK yang akan direlokasi segera ditangani langsung oleh Kementerian PUPR (Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat). Ada pun menurut SekJen Kementerian PUPR, skenario telah disiapkan tentang lokasi relokasi, yaitu Manado dan Mihanasa Utara berdasakan rekomendasi pemerintah provinsi.
Berkaca Pada Pendekatan, Pola dan Sistem Jepang dalam Memitigasi Erupsi dan Potensi Tsunami
Terdapat hal menarik dalam penanganan bencana, satu negara yang bisa dicontoh atau diambil pola dalam mitigasi risiko adalah Jepang. Seperti kita ketahui Jepang merupakan negara yang daerahnya sering terjadi gempa dan tsunami, maka wajar bila kita mengambil contoh dari negara ini.