Pemilu Legislatif sudah selesai, Pemilu Presiden dan Wakil Presiden juga selesai digelar. Bahkan kemarin, 24 April 2024, KPU (Komisi Pemilihan Umum) juga sudah secara resmi menetapkan pasangan No.2, 'Prabowo-Gibran', menjadi pasangan Presiden dan Wapres Terpilih Periode 2024-2029.
Berbicara tentang oposisi di ranah politik Indonesia sebenarnya sangat mudah dilihat, namun peta politik di Indonesia memang tidak bisa ditebak. Hal ini yang membuat dunia politik yang seharusnya sesuatu berlawanan menjadi oposisi, sepertinya tidak berlaku di Indonesia.
Coba Anda ingat ditahun 2019 lalu misalnya, Prabowo yang juga Capres berpasangan dengan Sandiaga Uno, yang juga rival Jokowi di Pilpres 2014 dan 2019, namun kemudian bersedia menjadi anak buah Presiden Jokowi dan mau menduduki jabatan Menteri Pertahanan di kabinet pemerintahan Jokowi.
Oposisi? Benarkah Harus Ada?
Berbicara tentang oposisi, khususnya oposisi Indonesia tentu sangat berbeda dengan negara lain.
Oposisi dalam politik, memang diartikan sebagai pihak penentang atau mereka yang berseberangan dengan yang berkuasa saat ini.
Kata "oposisi" sendiri berasal dari bahasa Latin, yaitu opponere, yang berarti menentang, menolak, atau bisa juga berarti melawan. Oposisi juga bisa diartikan sebagai para penentang di dewan perwakilan yang menentang dan mengkritik kebijakan politik golongan atau pihak yang berkuasa saat itu.
Sebenarnya dalam dunia pertandingan dalam bidang apa pun, kalah menang sudah menjadi hal biasa. Namun menjadi hal berbeda bila hal ini berkaitan dnegan politik. Karena ada banyak hal yang berkaitan dengan politik, mulai dari kebijakan, peraturan bahkan semua yang berhubungan dengan ekonomi, semua terpengaruh dengan politik.
Dalam politik, biasanya pihak yang kalah akan mengambil peran sebagai 'oposisi' hal ini dilakukan dengan tujuan untuk menentang kebijakan pemerintah yang dianggap tidak sesuai dengan visi dan misi yang dimiliki dalam partai tersebut.
Indonesia sendiri, meskipun jarang terlihat peran oposisi dalam pemerintahan, namun fungsi oposisi ini, apa pun namanya sengat dibutuhkan.
Dengan mengambil informasi dari buku yang ditulis oleh Moch Nurhasim (2020) yang berjudul "Jalan Berliku Politik Politik Presidensial" terdapat beberapa fungsi oposisi dalam pemerintahan, antara lain: