Lihat ke Halaman Asli

Firman Rahman

TERVERIFIKASI

Blogger Kompasiana

Bingkisan Lebaran, Sarana Silaturahmi dan Berbagi Kebahagiaan untuk Sanak Saudara

Diperbarui: 2 April 2024   09:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi (Sumber gambar:  Rima Wahyuningrum dalam Kompas.com)

Sebentar lagi Hari Raya Idul Fitri sudah ada di depan mata, hal ini berarti bulan Ramadan, bulan suci yang penuh barokah ini akan berakhir. Tentu banyak hal yang sering dilakukan menjelang datangnya lebaran atau Hari Raya Idul Fitri ini, salah satunya dengan menyiapkan bingkisan lebaran untuk sanak saudara.

Siapa yang mengira budaya saling berkirim bingkisan lebaran ini sudah menjadi budaya masyarakat Indonesia sejak dulu kala. Tentu saja budaya saling berkirim bingkisan menjelang lebaran adalah hal positif.

Bolehkah Saling Berbagi Bingkisan Lebaran?

Membicarakan tentang budaya yang ada di Indonesia, apalagi kebiasaan dari masing-masing daerah memang sangat menarik. Diantara hal yang sering menjadi pertanyaan di benak kita masing-masing adalah tentang pemberian bingkisan saat Ramadan atau bingkisan menjelang lebaran.

Bagi masyarakat Indonesia, pemberian hadiah saat Ramadan dan menjelang lebaran adalah tradisi tahunan  yang dilakukan untuk saling berbagi pada saudara dan kerabat lainnya. Kebiasaan baik ini adalah wujud ungkapan rasa syukur karena masih bisa bertemu dengan hari raya Idul Fitri.

Pada dasarnya pemberian bingkisan, khususnya bingkisan lebaran termasuk dalam pemberian hadiah. Bahkan hukum hadiah sendiri termasuk diperbolehkan.

Dengan memberikan hadiah pada sanak saudara akan mempererat tali persahabatan, menguatkan kasih sayang dan juga menghilangkan rasa dengki.

Sebagaimana sabda Rasulullah SAW dalam Hadist Riwayat Ibnu Mandah:

Saling menghadiahilah kalian karena sesungguhnya hadiah itu akan mencabut atau menghilangkan kedengkian.

Memberikan hadiah tanpa mengharapkan imbalan tentu menjadi perbuatan yang baik, dan hal ini sangat dianjurkan, karena setiap amal perbuatan akan mendapatkan ganjaran sesuatu dengan niatnya.

Bahkan perilaku dalam menerima hadiah bisa mencontoh Rasulullah SAW, saat menerima hadiah yang kemudian membalasnya. Hal ini dikuatkan dengan hadist yang diriwayatkan oleh Aisyah RA:

Aisyah bercerita: Rasulullah SAW biasa menerima hadiah dan biasa pula membalasnya. (HR. Bukhari)

Menyiapkan Bingkisan Lebaran Untuk Sanak Saudara

Jaman semakin berubah, semakin menarik dan kekinian. Tentu saja membuat kita yang ingin memberi hadiah menjadi bingung saat ingin memberikan hadiah untuk sanak saudara.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline