Lihat ke Halaman Asli

Firman Rahman

TERVERIFIKASI

Blogger Kompasiana

Omset Turun? Coba Naikkan dengan "Community Marketing Model"

Diperbarui: 4 Juni 2023   06:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi sebuah community marketing model (Sumber gambar: Priscilla Du Preez/Unsplash via inmarketing.id)

Anda sedang bingung dengan situasi saat ini? Kondisi pasar yang sepi ditambah naiknya harga bahan, tentu membuat Anda sedikit pusing. 

Tenang, semua itu ada solusinya, sebagai pebisnis tentu Anda bisa melakukan banyak cara. Begitu pula dengan judul pembahasan kali ini "Omset turun? Coba naikkan dengan Community Marketing Model" menjadi salah satu ide yang bisa dilakukan.

Sebenarnya Anda tidak sendiri, semua merasakan hal yang sama, namun semua harus dihadapi dengan semangat dan tekad bahwa semuai itu pasti bisa diatasi. Begitu pula dengan bisnis yang sudah dibangun, amat sangat sayang bila harus putus di tengah jalan, apalagi sampai menutup usaha yang sudah dirintis sejak lama.

Tentu Anda pun sudah mengupayakan barbagai cara mulai dari melakukan promosi offline, promosi online melalui media sosial, atau bahkan ada yang mendatangkan selebgram untuk bisa mempromosikan bisnis, namun bila itu semua tidak bisa menaikkan omset usaha, ada satu cara lagi yang bisa dilakukan, yaitu melalui pemasaran berbasis komunitas yang disebut juga dengan "Community Marketing Model".

Aplikasi Community Marketing Model dalam Rangka Menaikkan Omset Bisnis

Sebagai seorang pebisnis, Anda mungkin sudah memiliki strategi tersendiri yang mungkin akan atau sudah Anda lakukan untuk bisa menggenjot omset usaha yang mengalami penurunan ini.

Tidak dapat dipungkiri bahwa kondisi saat ini pasti membuat Anda harus mulai berpikir kreatif, sehingga customer bisa dan mau datang ke tempat usaha Anda.

Customers are the reason you are in business. Keyakinan ini tentu dimiliki oleh setiap pebisnis. Oleh karena itu, perusahaan yang berorientasi pada pemasaran akan selalu mengacu kepada pelanggan dalam merancang setiap kebijakan bisnisnya. 

Tidak hanya itu, para pebisnis termasuk tim yang tergabung dalam tim marketing akan berupaya untuk bisa mengenali dan menggali needs and wants para pelanggannya.

Untuk bisa mengenali "needs and wants" tersebut, sekaligus untuk bisa mendapatkan loyalitas pelanggan, maka berusaha untuk dekat para pelanggan menjadi wajib, cara ini disebut dengan "customer intimacy concept". 

Sebenarnya tidak hanya sekadar dekat dengan para pelanggan, maka perusahaan termasuk pemilik bisnis pun ingin berusaha sangat dekat dengan para pelanggan, yang pada akhirya menjadikan munculnya community marketing model atau model pemasaran berbasis komunitas.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline