Pilihan sulit saat sewa tempat habis, bisnis harus ditutup atau buka di rumah, ini menjadi sebuah pertanyaan yang kerap hadir di benak para pebisnis. Masalah tempat usaha, entah di ruko, foodcourt atau bahkan yang menyewanya secara mandiri, selalu menyisakan masalah yang tidak bisa dianggap remeh.
Mengapa tidak bisa dianggap remeh? Hal ini disebabkan masalah lokasi menjadi salah satu dari kunci sukses sebuah bisnis bisa bertahan, apalagi di masa sulit seperti saat ini. Begitu pula dengan usaha kuliner, sering kali bisnis kuliner yang selalu ramai, tapi tiba-tiba harus ditutup untuk sementara waktu. Tutup disini pun bukan berarti libur atau sedang liburan, tetapi libur yang sebenar-benarnya libur atau tidak buka lagi.
Tentu penutupan secara sepihak oleh pemilik bisnis bukan tanpa alasan. Kebanyakan disebabkan, naiknya sewa tempat, yang ternyata tidak sebanding dengan pemasukan yang didapat oleh pemilik bisnis. Tentu pemilik tempat pun memiliki alasan sendiri, salah satunya naiknya harga barang dan juga komoditi, tentu hal ini membuat pemilik tempat harus menaikkan sewa tempat juga.
Mengapa Pemilik Bisnis Kuliner Lebih Memilih Menutup Bisnisnya Dibanding Meneruskan Sewa Tempat?
Siapa pun orangnya atau bagi para pelaku bisnis, khususnya bisnis kuliner, pasti memiliki hitung-hitungan sendiri yang tidak diketahui orang lain atau para pelanggan. Bagi para konsumen, yang merupakan pelanggan tetap, jelas tutupnya tempat kuliner langganannya akan mengagetkan, apalagi tempat kuliner tersebut sudah membuka usahanya cukup lama dan memiliki hubungan baik, antara owner (pemilik bisnis), para kaywan dan juga para pelanggannya.
Tentu banyak sekali penyebab yang membuat tempat kuliner tersebut benar-benar ditutup oleh pemiliknya meskipun bisnis tersebut selalu ramai.
Membersamai beberapa pebisnis, salah satunya pebisnis kuliner, baru kita mengetahui bahwa tidak selamanya bisnis yang ramai itu selalu untung besar. Hal ini sama dengan kondisi yang terjadi saat ini, terdapat beberapa penyebab mengapa pemilik bisnis kuliner lebih memilih menutup bisnis dan tidak meneruskan sewa tempatnya, antara lain:
1. Sewa tempat habis.
Meskipun sewa tempat tersebut habis dan bisa diperpanjang, rata-rata para pebinis tersebut mengatakan sudah menyerah dan tidak sanggup membayar sewa tempat yang saat ini naik dan terhitung sangat mahal.
2. Biaya-biaya operasional yang mengalami kenaikan.