Lihat ke Halaman Asli

Firman Rahman

TERVERIFIKASI

Blogger Kompasiana

Madu Mongso, Kue Jadul Favorit Saat Lebaran

Diperbarui: 21 April 2023   11:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Madu mongso (Sumber: www.indonesia.travel)

Waktu sangat cepat berlalu, begitu pula dengan bulan Ramadan yang penuh hikmah ini. Begitu banyak kesenangan menikmati segala hal yang ada di bulan Ramadan. Tidak terasa besok sudah lebaran, ngomong-ngomong lebaran tentu tidak lepas dari segala hal yang berhubungan dengan kuliner, salah satunya sajian kue lebaran favorit. Diantara berbagai pilihan kue-kue lezat yang ada, semuanya masih belum bisa mengalahkan madu mongso, kue jadul favorit saat lebaran ini.

Begitu banyak sajian kue dan makanan yang disajikan saat lebaran, memang tidak lengkap merayakan lebaran tanpa adanya sajian kue yang lezat dan nikmat. Suguhan kue lebaran yang manis dan gurih serta lezat menjadi sajian yang tidak boleh ketinggalan, apalagi saat menjamu tamu yang datang untuk bersilaturahmi.

Hari Raya Idul Fitri atau yang biasa disebut dengan lebaran menjadi sebuah momen untuk berkumpul bersama sanak saudara, maka menyuguhkan segala aneka macam makanan, termasuk kue menjadi hal penting. Tradisi ini memang sudah mendarah daging sejak dulu.

Makna Tersirat di Balik Hadirnya Kue Lebaran

Di balik nikmat dan lezatnya kue lebaran, hadirnya kue ini memang selalu menarik. Ada hal penting yang bisa diambil maknanya, meskipun hanya sekedar kue lebaran.

Menurut Fadly Rahman yang merupakan Sejarawan kuliner dari Universitas Padjajaran, menyampaikaan bahwa kue lebaran yang ada seperti nastar, kastengel, putri salju dan juga lidah kucing yang sangat populer disajikan sebagai camilan khas saat lebaran ini memiliki makna 'toleransi' dibalik hadirnya kue lebaran ini.

Memang ada perbedaan, mengapa masyarakat lebih memilih kue kering bila dibandingkan kue tradisional yang sebenarnya lebih enak dan lebih fresh. Hal ini tidak lepas dari hadinya kue kering yang dikutip dari kompas.com, yang menurut Fadly Rahman bahwa tradisi menyajikan kue kering ini baru muncul saat masa kolonial Belanada.

Proses hadirnya kue kering ini menjadi sajian lebaran ternyata tidak bisa lepas dari interaksi sosial budaya masyarakat Islam Indonesia, masyaraat Bumi Putera dengan orang-orang Eropa.

Nah disaat itulah masyarakat Indonesia kelas menengah tidak mau lagi menyajikan makanan tradisional yang terbuat dari sagu, tepung ketan dan juga tepung beras. Saat itu, msyarakat Indonasia merasa kue tradisional memiliki tekstur yang lengket dan juga tidak awet, hal ini yang menggeser kue tradisional Indonesia tersebut.

Pilihan Kue Lebaran yang Nikmat

Terlepas dari hadirnya kue kering yang enak, seperti kue nastar, kastengel, putri salju dan lidah kucing. Namun semua itu, masih belum bisa mengalahkan rasa khas dari kue tradisional.

Kue tradisional yang dihadirkan saat lebaran memang memberi kisah unik, apalagi saat ini untuk mendapatkannya terkadang hanya ada saat acara-acara tertentu.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline