Lihat ke Halaman Asli

Firman Rahman

TERVERIFIKASI

Blogger Kompasiana

Belajar "Pengen Jadi Baik" dari Komik Dakwah Lucu dan Islami

Diperbarui: 12 April 2023   16:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi (Sumber: facebook.com/pengenjdbaik)

Bulan Ramadan, bulan yang memiliki banyak keutamaan dan keistimewaan, dan di bulan yang penuh rahmat dan penuh hikmah ini, menjadi bulan tempat kita untuk selalu mendekatkan diri pada Sang Pencipta, Alloh SWT. Di bulan ini juga, kita selalu dianjurkan untuk selalu memperbanyak amal  kebaikan, salah satunya belajar untuk selalu berbuat baik dengan bacaan ringan namun mengena, salah satunya dengan belajar "Pengen Jadi Baik" dari komik dakwah lucu dan Islami.

Memberikan bacaan ringan, namun mengena menjadi hal baik yang harus dilakukan, cerita fiksi dalam bentuk komik, karya dari SQU, yaitu pria kelahiran Surabaya dan besar di Jombang ini, memang memberikan kisah menarik dari berbagai cerita, khususnya di bulan Ramadan, yang sudah selayaknya bagi kita memberikan buku terbaik untuk keluarga.

SQU sebenarnya memiliki nama asli, yaitu Ardian Chandra, yang saat ini juga masih bekerja sebagai pegawai pemerintah, dan diwaktu luangnya membuat komik sesuai hobinya dengan cerita dakwah Islami, lucu juga mengena.

Cuplikan atau potongan komik di bawah ini akan memberikan gambaran tentang kisah fiksi humor Ramadan yang memberi hikmah bagi para pembaca.

Ilustrasi cuplikan komik (Sumber: facebook.com/pengenjdbaik)

Caci maki, fitnah, sumpah serapah dan segala keburukan lisan dan tanganmu, akan kembali kepada dirimu sendiri

Bila digambarkan secara luas, postingan atau cuplikan komik yang dibuat oleh Mas SQU atau Cak Ardian Chandra ini mengajak pada hal positif agar para netizen di Indonesia tidak ikut-ikutan gelombang hasad dan julid yang setiap harinya selalu dipertontontan dalam dunia maya.

Segala caci maki, hujatan dan sumpah serapah atas kenikmatan yang dimiliki orang lain, keburukannya akan kembali kepada kita sendiri. Na'udzubillahi min dzaalik. Bukankah setiap ketikan jempol kita akan dimintai pertanggungjawaban?

Hasad (iri dengki) itu memiliki berbagai macam tingkatan, antara lain:

  • Ada yang merasa tidak suka dengan nikmat yang diterima orang lain.
  • Ada yang merasa tidak suka dengan nikmat yang diterima orang lain dan dia sangat ingin nikmat itu dicabut dari orang tersebut.
  • Ada yang merasa tidak suka dengan nikmat yang diterima orang lain dan dia sangat ingin nikmat itu dicabut dari orang tersebut dan berpindah pada dirinya sendiri.
  • Dan yang terakhir, bukan cuma ingin, tapi ditambah dengan berusaha untuk mewujudkan hasadnya.

Dan bagi kita, setiap harinya berapa kali berdoa ini, "Mohon perlindungan kepada Allah dari kejahatan haasidin idzaa hasad"?

Maka cara menyikapinya agar kita tidak hasad, yaitu denga cara "jangan mudah silau dengan nikmat orang lain".

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline